Biden Didesak Lebih Aktif Terkait Konflik Israel-Palestina

Baca Juga

MATA INDONESIA, WASHINGTON – Belum lama ini, Presiden Amerika Serikat, Joe Biden menghubungi Perdana Menteri Benjamin Netanyahu terkait konflik Israel dan Palestina. Pada sambungan telepon tersebut, Biden mengatakan bahwa Israel memiliki hak untuk membela diri.

Sebuah pernyataan Gedung Putih tentang pembicaraan Biden-Netanyahu mengungkapkan, Biden mengutuk serangan roket yang dilancarkan kelompok Hamas terhadap Israel.

Terbaru diketahui, Biden berencana menyetujui penjualan senjata berpemandu presisi senilai 735 juta USD ke Israel. Senjata mutakhir yang akan dijual AS ke Israel merupakan jenis Amunisi Serang Langsung Gabungan (JDAM) buatan Boeing.

Mantan negosiator perdamaian Timur Tengah AS untuk pemerintahan Demokrat dan Republik, Aaron David Miller mengatakan ada banyak hal yang tidak dapat diprediksi. Miller juga menyatakan bahwa upaya Biden untuk secara hati-hati menavigasi krisis antara Israel dan Palestina di Jalur Gaza akan diuji jika pertempuran meningkat dan korban tewas sipil meningkat tajam.

“Ada pedoman yang harus diikuti. Tapi selalu ada ruang untuk hal yang tidak dapat diprediksi,” kata Aaron David Miller, melansir Reuters, Rabu, 19 Mei 2021.

Ketika Biden menjabat pada Januari, dia menegaskan ingin fokus pada pandemi virus corona dan kemerosotan ekonomi di dalam negeri dengan tantangan dari negara-negara seperti, China, Rusia, dan Iran di luar negeri.

Menangani konflik Israel-Palestina, sesuatu yang telah membingungkan Presiden AS selama beberapa dekade dan tidak menjadi prioritas. Namun, Biden berjanji untuk merevisi beberapa kebijakan Donald Trump, yang secara luas dianggap sangat bias untuk mendukung Israel dan abai terhadap Palestina.

Konflik yang terjadi antara Israel dan Hamas Palestina saat ini adalah yang paling serius dalam beberapa tahun terakhir. Pejabat medis Gaza mengatakan bahwa sebanyak 217 warga Palestina meninggal dunia, termasuk di antaranya 63 anak-anak, dan lebih dari 1,400 orang terluka sejak pertempuran dimulai pada 10 Mei.

Adapun otoritas Israel melaporkan sebanyak 12 warganya meninggal dunia, termasuk di antaranya dua orang anak.

Memperhatikan jumlah korban yang tidak proporsional – beberapa Demokrat progresif, sebuah kelompok yang membantu Biden memenangkan nominasi Demokrat dan kursi kepresidenan, mendorongnya untuk lebih tegas dengan Israel.

“Kita perlu gencatan senjata. Presiden harus menuntutnya, tidak hanya mengatakan dia mendukungnya,” kata Perwakilan AS, Ro Khanna.

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini

Berita Terbaru

Pembangunan IKN Era Presiden Prabowo Wujudkan Pertumbuhan Ekonomi

Oleh: Adnan Ramdani )* Pembangunan Ibu Kota Nusantara (IKN) yang tengah berlangsung di Kalimantan Timur bukan hanya sebuah proyek infrastruktur besar,...
- Advertisement -

Baca berita yang ini