MATA INDONESIA, JAKARTA – Negara dengan penanganan Covid-19 terbaik dunia bukan negara besar dengan peralatan canggih, catatan Lowy Institute yang merangking 102 negara dunia justru menunjuk negara kecil Bhutan karena hanya mencatat 3 kematian. Sedangkan Indonesia di posisi 89.
Bagaimana Bhutan bisa menangani kasus itu dengan baik? Di tengah kekurangan fasilitas dan tenaga kesehatan, Bhutan berusaha menggunakan kearifan lokal dengan melakukan upacara serta doa penangkal ancaman Covid-19 setiap hari.
Banyak orang di Kerajaan Pegunungan Himalaya itu percaya bahwa mereka diselamatkan dewa pelindungnya. Tak hanya itu, saat penyakit itu muncul di sana, raja, pemerintah dan warga yang hanya 760 ribu jiwa berusaha keras melakukan pembatasan.
Setelah dua kasus pertama di Bhutan, negara tersebut melacak dan menguji siapa saja yang melakukan kontak dengan para turis. Selanjutnya turis dilarang masuk jauh ke dalam negarai itu dan diharuskan melakukan jarak sosial.
Solidaritas mereka juga digemakan sehingga para pelaku bisnis perhotelan bahkan menawarkan tempat mereka untuk tempat isolasi secara gratis.
Selain itu, bekerja sama dengan pemerintah, penduduk setempat membantu mendirikan zona karantina di desa-desa, dengan gubuk isolasi darurat yang dibangun dari bambu.
Itulah langkah cerdik Bhutan menghindarkan warganya dari Covid-19. Padahal negeri itu hanya memiliki sekitar 3.000 nakes dan satu mesin PCR untuk menguji sampel virus.
Apalagi Bhutan tergolong negara dengan penghasilan menengah bawah karena PDB per kapitanya 3.412 dolar AS.
Namun sejak peringatan pertama, Bhutan bergerak dengan cepat dan cerdik, tindakannya berakar kuat pada ilmu pengetahuan terkini.
Sekitar tengah malam pada tanggal 6 Maret 2020, Bhutan mengkonfirmasi kasus pertama Covid-19, yakni seorang turis Amerika berusia 76 tahun. Enam jam dan 18 menit kemudian, sekitar 300 kemungkinan kontak erat telah dilacak dan langsung dikarantina.
Bagaimana Indonesia?
Menurut tabel Lowy Institute, Indonesia berada di posisi 89. Posisi tersebut di bawah India yang berada di urutan ke-87. Dilasir dari worldometer, pada 1 September 2021 kasus Covid-19 di Indonesia terdapat penambahan harian sebanyak 10.337 kasus. Sementara itu yang tercatat sembuh sebanyak 3,776,891 orang.
Berbeda dengan hari sebelumnya yaitu sebanyak 10.534 kasus, terlihat menurun dari data sebelumnya dengan 3,760,497 orang yang sembuh.
Namun, Indonesia yang memiliki 270 juta penduduk itu cukup progresif dalam melakukan vaksinasi Covid-19.
Vaksinasi dosis pertama sudah mencapai 63.111.288 orang atau 30,3 persen dan untuk dosis kedua sebanyak 35.855.211 orang atau 17,22 persen dari target.
Sementara negara di peringkat akhir dengan kinerja yang kurang maksimal dalam menangani kasus Covid-19 yaitu Peru. (Annisaa Rahmah)