Besarnya Cinta Warga NTT pada Jokowi, Bikin Sepeda Motor Pengawal Presiden Terjatuh

Baca Juga

MATA INDONESIA, JAKARTA – Kecintaan masyarakat Indonesia seperti ditunjukkan warga Nusa Tenggara Timur (NTT) terhadap Presiden Jokowi begitu besar sehingga mobil kepresidenan harus berhenti di tengah perjalanan membuat sepeda motor pengawalnya jatuh.

Hal itu terjadi saat Presiden Jokowi berada di Sumba Tengah dan Sikka Flores saat akan meresmikan food estate dan bendungan.

Pada sejumlah video yang tersebar di media sosial, warga bahkan sudah menunggu Jokowi di luar bandara saat mendarat di Sikka Flores.

Jokowi yang menunggangi Mercedes Benz G-Class atau tipe jip terpaksa harus berhenti di sebuah tikungan yang penuh warga.

Mereka hanya ingin melihat langsung wajah presidennya. Maka, ketika Jokowi muncul dari lubang sun-roof mobil itu riuh rendah warga pun seakan sedang berbicara kepada orang yang mereka sayangi.

Setelah membagikan kaos, rombongan presiden tampak meninggalkan tempat dengan berjalan tenang.

Peristiwa yang lebih heboh lagi terjadi di Sumba Tengah. Dalam perjalanan mobil Mercedes Benz seri 600 yang menjadi kendaraan dinas presiden juga berhenti di tengah jalan karena warga mencegat dan mengerumuninya.

Begitu banyaknya warga yang ingin menemui pemimpinnya, membuat sejumlah orang menyenggol sepeda motor Yamaha FZ1 hitam pun jatuh membuat dua paspampres tersungkur ke tanah. Namun, tak satu orang petugas pun yang bersikap kasar kepada warga akibat insiden tersebut.

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini

Berita Terbaru

Perjuangkan Kesejahteraan Buruh dan Petani, Dani Eko Wiyono Siap Maju Calon Bupati Sleman Melalui Jalur Independen

Mata Indonesia, Sleman - Alumni aktivis 98 sekaligus aktivis yang selalu menyuarakan aspirasi buruh/pekerja Daerah Istimewa Yogyakarta, Dani Eko Wiyono ST. MT ini bertekad maju bakal calon bupati Sleman dalam Pilkada Sleman nanti. Dani menilai, hingga saat ini, mayoritas kehidupan buruh masih sangat jauh dari kata sejahtera. Buruh masih dianggap hanya sebagai tulang punggung ekonomi bangsa tanpa diperjuangkan nasib hidupnya.
- Advertisement -

Baca berita yang ini