Berwirausaha, Santri di Ponpes Diajak untuk Kembangkan Perternakan dan Pertanian

Baca Juga

MATA INDONESIA, JAKARTA-Santri milenial di Padang, Sumatera Barat diajak untuk mengembangkan peternakan dan pertanian. Mereka diajak oleh Direktorat Jenderal Peternakan dan Kesehatan Hewan (Ditjen PKH) Kementerian Pertanian (Kementan) melalui BPTU HPT Padang Mengatas, dikenalkan untuk berwirausaha.

Pembinaan itu, dalam bentuk manajemen pengelolaan ternak, penyediaan pakan dan tata cara penanaman hijauan pakan ternak.

Direktur Jenderal Peternakan dan Kesehatan Hewan, Nasrullah, menilai pesantren memiliki Sumber Daya Manusia (SDM) santri yang dapat diberdayakan kemampuannya dalam bidang pertanian, termasuk peternakan.

Apalagi umumnya pondok pesantren memiliki lahan yang luas dan berpotensi untuk pengembangan sektor pertanian bagi kebutuhan pangan internal pesantren maupun dipasarkan. Selain itu, kehidupan pondok pesantren juga sudah mengakar di masyarakat.

“Tentunya akan lebih mudah untuk mendorong dan mengajak masyarakat untuk berusaha meningkatkan perekonomian termasuk di bidang perternakan,” ujarnya di Jakarta.

Ia menjelaskan, langkah itu sesuai dengan Keputusan Menteri Pertanian Republik Indonesia Nomor 10/Kpts/SM.210/I/05/2019 tentang Pedoman Penumbuhan Wirausaha Muda Pertanian.

Disebutkan bahwa Generasi Muda Pertanian merupakan aset insani yang perlu mendapat prioritas dalam penyusunan perencanaan program pembangunan pertanian supaya menjadi generasi penerus, penggerak dan pelopor yang inovatif, kreatif, profesional, mandiri, mampu bersaing dan berwawasan global.

Nasrullah menilai, perkembangan dukungan teknologi informasi dan penerapannya dalam segala bidang, termasuk bidang pertanian, menjadikan kegiatan pertanian semakin menyenangkan.

“Nah, karena teknologi informasi dan penguasaannya lebih dominan digunakan oleh para pemuda atau para milenial, maka teknologi informasi lebih identik dengan milenial,” katanya.

Di sisi lain, Menteri Pertanian Syahrul Yasin Limpo (SYL) juga sering menyampaikan bahwa generasi muda di bidang pertanian saat ini semakin berkembang. Peran kaum milenial dalam dunia pertanian akan menempatkan posisi yang berkaitan dengan hilirisasi produk.

“Misalnya digitalisasi produk, pemasaran produk dan promosi produk dari komoditas yang akan dirintis pengembangan usahanya,” katanya.

Sementara itu, Kepala BPTU HPT Padang Mangatas, Dani Kusworo mengatakan santri dan pondok pesantren merupakan dua hal yang tidak bisa dipisahkan. Maka, menurutnya kedua hal itu bisa memberikan kontribusi besar pada pembangunan Indonesia termasuk sektor peternakan.

“Penting untuk menggerakkan potensi besar yang dimiliki pesantren dalam pengembangan pertanian untuk peningkatan produksi pangan dan ekonomi masyarakat,” katanya.

Ia menuturkan, BPTU Padang Mangatas siap mengawal perkembangan hibah sapi dan bibit tanaman hortikultura di dua pesantren, yaitu Pesantren Nurul Yaqin di Kabupaten Padang Pariaman dan pesantren Al Fallah di Kota Padang yang disampaikan Wakil Menteri Pertanian ke Sumatera Barat pada akhir tahun lalu.

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini

Berita Terbaru

Aksi Brutal OPM Ganggu Keamanan Papua, Dukungan Penumpasan Terus Mengalir

Mata Indonesia, Papua Tengah - Situasi keamanan di Kabupaten Puncak Jaya, Papua, kembali memanas akibat aksi brutal yang diduga...
- Advertisement -

Baca berita yang ini