Bertemu Uskup Agung Jakarta, Moeldoko Pastikan Kebijakan Nataru Tak Halangi Umat Kristiani Beribadah

Baca Juga

MATA INDONESIA, JAKARTA – Kepala Staf Kepresidenan RI Dr Moeldoko menemui Uskup Keuskupan Agung Jakarta (KAJ) Kardinal Ignatius Suharyo, di Katderal Jakarta, Senin 6 Desember 2021. Kedatangan mantan Panglima TNI itu, untuk menyampaikan kebijakan pemerintah terkait perayaan Natal 2021 dan Tahun baru 2022 (nataru), sekaligus meminta saran dan masukan dari para tokoh agama di KAJ.

“Pemerintah selalu terbuka terhadap masukan dan pandangan dari para tokoh agama dalam menyusun kebijakan yang mempengaruhi banyak pihak,” kata Moeldoko dalam siaran pers yang diterima Minews.id.

Moeldoko menegaskan, kebijakan pemerintah soal Nataru terutama terkait pelaksanaan peribadatan dan perayaan natal bagi umat kristiani, sudah melalui berbagai pertimbangan yakni dengan melihat kondisi terkini kasus COVID-19 dan adanya ancaman varian baru Omicron.

“Kami berharap kebijakan yang dikeluarkan pemerintah akan sesuai dengan harapan semua pihak, terutama bagi umat kristiani,” ujarnya.

Moeldoko juga menyampaikan apresiasi kepada para tokoh agama di Keuskupan Agung Jakarta (KAJ), yang selama ini sudah berperan aktif dalam penanganan COVID-19.

“Saya mewakili pemerintah mengucapkan terima kasih, para tokoh agama di sini (KAJ) sudah terlibat aktif dalam penanganan COVID-19,” katanya.

Sementara Uskup Agung KAJ Kardinal Ignatius Suharyo mengutarakan, gereja katolik khususnya di KAJ akan menunggu keputusan kebijakan dari pemerintah. Ia meyakini kebijakan yang ditetapkan pemerintah sudah melalui berbagai pertimbangan dan masukan dari berbagai pihak.

“Kami jemaat gereja katolik pasti akan menyesuaikan dengan keputusan pemerintah,” ujarnya.

Sementara menurut Pastor Kepala Gereja Katedral Jakarta Romo A. Hani Rudi Hartoko, SJ, terkait persiapan menghadapi pelaksanaan peribadatan natal, pihak gereja akan memperketat penerapan protokol kesehatan, mulai dari pemeriksaan suhu tubuh, penyediaan tempat cuci tangan, hingga pemberlakukan jarak untuk jemaat di dalam gereja.

“Kuota Jemaat kami batasi hanya 40 persen. Jadi umat yang hadir pada misa natal nanti harus daftar di website yang sudah terintegrasi dengan aplikasi peduli lindungi pak,” katanya.

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini

Berita Terbaru

Peran Sentral Santri Perangi Judol di Era Pemerintahan Prabowo-Gibran

Jakarta - Kalangan santri dianggap menjadi salah satu elemen bangsa yang mampu terlibat aktif dalam pemberantasan Judi Online yang...
- Advertisement -

Baca berita yang ini