MATA INDONESIA, JAKARTA – Menteri Luar Negeri (Menlu) Retno Marsudi bertemu perwakilan Taliban yang berkantor di Doha, Qatar dan mengajukan tiga usulan.
Ketiganya adalah membentuk pemerintahan inklusif di Afghanistan, menghormati hak-hak perempuan dan meyakinkan Afghanistan tidak menjadi tempat berkembangnya aktivitas serta organisasi teroris.
Selain bertemu perwakilan Taliban, Retno Marsudi juga membicarakan masa depan Afghanistan dengan Wakil Perdana Menteri yang juga merupakan Menlu Qatar Sheikh Mohammed bin Abdulrahman Al Thani serta Perwakilan Khusus Pemerintah Amerika Serikat untuk Afghanistan Zalmay Khalilzad.
“Berdiskusi soal evakuasi, keamanan serta masa depan Afghanistan,” ujar Retno dalam pernyataan tertulisnya yang dikutip Jumat 27 Agustus 2021.
Taliban telah menduduki Ibu Kota Afghanistan, Kabul, sejak 15 Agustus 2021 setelah Amerika Serikat dan sekutu menarik pasukannya.
Pasca pendudukan itu sebagian warga memilih untuk melarikan diri ke negara lain sehingga Bandara Internasional Hamid Karzai di Kabul, dipenuhi warga Afghanistan yang ingin meninggalkan negeri itu akibat takut dengan Taliban.
Situasi politik dan keamanan semakin panas setelah, Kamis 26 Agustus 2021 terjadi ledakan bom bunuh diri di luar bandara Kabul.
Sebanyak 13 tentara AS dan 60 tentara Afghanistan dilaporkan tewas dalam insiden ledakan yang terjadi di tengah kerumunan warga itu.
Kelompok ISIS yang berbasis di Khorasan atau dikenal dengan sebutan ISIS-K, mengklaim telah melakukan serangan bom bunuh diri itu. Mereka melawan Taliban.