Bertambah, 27 Orang Meninggal Dunia dalam Kecelakaan Bus Sumedang

Baca Juga

MATA INDONESIA, JAKARTA-Korban meninggal dunia dalam kecelakaan bus di Kabupaten Sumedang, Jawa Barat bertambah lima orang dari sebelumnya hanya 22 kini menjadi 27 orang. Ha itu disampaikan oleh Kepala Kantor SAR Bandung, Deden Ridwansah.

Total korban kecelakaan bus yang tercatat di RSUD Sumedang menjadi 66 orang, dengan jumlah yang selamat mencapai 39 orang.

Dia menuturkan, terakhir Tim SAR gabungan berhasil mengevakuasi satu korban kecelakaan bus, kelamin laki-laki dalam keadaan meninggal dunia. “Yang bersangkutan sebelumnya terjepit badan bus,” kata Deden.

Sebelumnya, Danpos Koramil Wado Pelda Nandang mengatakan, bus pariwisata membawa rombongan peziarah dan tur SMP IT Al Muawwanah Cisalak, Subang. Peristiwa kecelakaan terjadi sekitar pukul 18.30 WIB di Jalan Wado Malangbong.

Adapun kendaraan yang terlibat kecelakaan merupakan bus pariwisata Sri Padma bernomor polisi T 7591 TB. Bus tersebut mengangkut 59 orang, terdiri atas siswa SMP Cisalak Subang.

Sementara itu, pihak kepolisian menyebutkan kronologi peristiwa kecelakaan bus pariwisata itu berawal dari hilangnya kendali oleh sopir bus.

“Bus sedang dalam perjalanan pulang dari Pangandaran ke arah Subang. Tiba-tiba bus hilang kendali dan terjatuh ke dalam jurang di Jalan Wado Malangbong,” kata Kapolsek Wado Iptu Arispen.

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini

Berita Terbaru

Pembangunan Infrastruktur Sekolah Rakyat jadi Tonggak Pemerataan Pendidikan

Oleh: Didin Waluyo)* Komitmen pemerintahan Prabowo Subianto dalam mewujudkan akses pendidikanyang lebih merata terlihat semakin nyata. Pemerintah akhirnya menetapkanDesember 2025 sebagai titik awal pembangunan Infrastruktur Sekolah Rakyat.  Langkah ini dipandang sebagai dorongan baru untuk menegaskan bahwapendidikan tidak boleh menjadi hak istimewa bagi segelintir kelompok saja.Pembangunan ini juga menjadi sinyal kuat bahwa negara mulai menempatkankualitas dan aksesibilitas pendidikan sebagai prioritas utama.  Pembangunan infrastruktur ini masuk dalam pembangunan tahap II yang dilakukandi 104 lokasi di seluruh Indonesia. Dengan memulai proyek pada akhir 2025, pemerintah ingin memastikan bahwa percepatan pembangunan dapat segeradirasakan oleh masyarakat luas. Menteri Pekerjaan Umum (PU) Dody Hanggodo mengatakan, Pembangunan Sekolah Rakyat Adalah bentuk nyata komitmen pemerintah untuk membangunsumber daya manusia yang unggul. Ia menjelaskan bahwa Pembangunan tahap II dilakukan guna memperluas akses Pendidikan berkualitas bagi anak-anak darikeluarga kurang mampu.  Berdasarkan data yang dihimpun dari Kementerian PU, total anggaran yang dialokasikan untuk percepatan pembangunan Sekolah Rakyat ini sebsar Rp20 triliun, yang mana biaya pembangunan diperkirakan Rp200 miliar per sekolah. Sementara itu 104 lokasi yang tersebar antara lain, 27 lokasi di Sumatera, 40 lokasidi Jawa, 12 lokasi di Kalimantan,...
- Advertisement -

Baca berita yang ini