Bertabur Swarovski hingga Dihargai Rp 171 Juta, Ini Dia Hijab Termahal di Dunia

Baca Juga

MINEWS, JAKARTA – Sebuah hijab baru-baru ini menjadi viral di kalangan netizen lantaran disebut-sebut sebagai hijab termahal di dunia.

Tak main-main, hijab tersebut dihargai hingga 50 ribu ringgit atau sekitar Rp 171 juta. Dilansir dari Sinar Harian, Selasa, 28 Mei 2019, hijab berwarna hitam dengan motif bunga itu merupakan keluaran brand hijab ternama asal Malaysia, Bawal Exclusive.

Pendiri Bawal Exclusive, Haliza Maysuri pun menjelaskan proses pembuatan hijab tersebut hingga menjadi begitu mahal.

“Hijab ini terinspirasi dari gurun berbunga karena sesuai dengan kepribadian pemiliknya dan butuh waktu tiga bulan untuk menyelesaikannya,” ujar Haliza Maysuri.

Untuk pembuatan hijab ini digunakan lebih dari 10 warna kristal Swarovski sehingga menghasilkan efek gradasi yang begitu indah. Lantaran kerumitannya, proses pembuatan hijab ini pun sampai memakan waktu hingga 3 bulan.

“Lebih dari 10 warna batu kristal Swarovski yang kami gunakan. Harga 50 ribu ringgit itu sudah termasuk biaya desainer profesional hingga biaya produksi di Austria,” kata Haliza.

Hijab tersebut pun telah dipesan oleh seorang pembeli. Pembeli yang beruntung itu merupakan seorang akuntan berusia 35 tahun asal Kuantan, Pahang.

Kehadiran hijab seharga Rp 171 juta itu pun telah memecahkan rekor sebelumnya yang juga dibuat oleh Bawal Exclusive. Sebelumnya, perusahaan ini pernah membuat hijab seharga 33 ribu ringgi atau setara dengan Rp 113 juta.

Berita Terbaru

Mengapresiasi Keberhasilan TNI Tembak Mati Anggota OPM Egianus Kogoya

Oleh : Loa Murib Keberhasilan Tentara Nasional Indonesia (TNI) dalam menindak tegas Kelompok OrganisasiPapua Merdeka (OPM) Kodap III Ndugama pimpinan Egianus Kogoya patut mendapatkanapresiasi yang tinggi. Langkah tegas ini menjadi cerminan komitmen negara dalam menjagakeutuhan wilayah Negara Kesatuan Republik Indonesia (NKRI), sekaligus melindungimasyarakat Papua dari ancaman kekerasan yang kerap dilakukan kelompok separatis. Operasipenindakan oleh TNI di Kampung Aleleng, Distrik Tangma, Kabupaten Yahukimo bukansekadar respons militer, tetapi juga bagian dari upaya mengembalikan ketenangan warga sipildi Papua Pegunungan. Aksi brutal OPM sebelumnya telah mengganggu stabilitas dan menimbulkan luka mendalam, termasuk pembunuhan terhadap para pekerja pembangunan gereja di Wamena. Tak hanya itu, kelompok ini juga terlibat dalam perusakan hutan untuk ladang ganja ilegal, sebuah aktivitasyang menunjukkan bahwa tindakan mereka tidak lagi sekadar bernuansa ideologis, namunjuga merusak ekosistem dan tatanan sosial di daerah tersebut. Dalam konteks ini, langkahTNI hadir sebagai bentuk perlindungan negara terhadap warga yang selama ini hidup dalamketakutan. Informasi dari masyarakat menjadi kunci dalam keberhasilan operasi tersebut. Saat aparatmemperoleh laporan tentang keberadaan empat anggota OPM...
- Advertisement -

Baca berita yang ini