Bermaksud Cari Followers, Dosen Ini Malah Terancam Dipenjara 10 Tahun

Baca Juga

MATA INDONESIA, JAKARTA – Seorang dosen sebuah perguruan tinggi swasta di Jakarta gagal meraih followers dan penonton dari video yang dibuatnya. Dia justru terancam dipenjara 10 tahun karena telah masuk kategori meresahkan dan membuat onar dengan menyebarkan berita bohong.

Dosen berinisial FG, beserta rekannya F dan mahasiswanya membuat video seolah-olah dia diserang orang tidak dikenal saat melintasi zebra cross Kawasan Jalan Thamrin.

Untuk membuat video itu seperti hidup F membayar empat orang berinisial D, BI, AS dan AW yang berakting sebagai penyerangnya. Semua peristiwa itu direkam mahasiswa F berinisial YA.

“Setelah video selesai dibuat, pelaku FG dan F mengaku dirinya dengan sengaja mengirimkan video yang dibuatnya ke akun @peduli.jakarta untuk diviralkan dengan membayar Rp 50.000 yang ditransfer via M-Banking ke admin akun @peduli.jakarta,” kata Kapolsek Metro Menteng AKBP Guntur Muhammad Thariq di Jakarta, seperti dikutip Rabu 19 Februari 2020.

Menurut Guntur video itu dibuat untuk mengesankan Jakata tidak aman dan rawan tindak pidana.

Saat diinterogasi, FG mengakui perbuatannya merekayasa adegan video untuk menaikkan popularitasnya di media sosial melalui penyebaran berita palsu itu. FG juga menyebutkan perkelahian yang direkam itu untuk memopulerkan seni bela diri wing chun.

Atas ulahnya yang ingin mendapatkan popularitas dan menyebarkan video berita palsu atau hoaks FG dan YA terancam dijerat oleh UU ITE, pasal 28 ayat 1 jo 45 A UU RI No 19 tahun 2016 tentang perubahan UU No 11 tahun 2008 dan atau pasal 14 sub 15 UU RI No 1 tahun 1946 tentang peraturan hukum pidana.

Menurut Kapolres Metro Jakarta Pusat Kombes Pol Heru Novianto ancaman hukuman untuk para pembuat video rekayasa tersebut diancam hukuman maksimal 10 tahun penjara.

 

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini

Berita Terbaru

Semua Pihak Perlu Bersinergi Wujudkan Pilkada Damai

Pelaksanaan Pemilihan Kepala Daerah (Pilkada) merupakan momen penting dalam kehidupan demokrasi di Indonesia. Pilkada tidak hanya sekadar agenda politik,...
- Advertisement -

Baca berita yang ini