Beredar Pesan Habib Umar untuk Jaga Indonesia dari Pemberontakan Atas Nama Agama

Baca Juga

MATA INDONESIA, JAKARTA – Seorang ulama yang dikenal dengan panggilan Habib Umar bin Hafidz berpesan menjaga Indonesia agar tidak menjadi hancur seperti negara-negara Arab Suriah, Libya, Irak, Yaman hingga Somalia. Habib Umar menyebut kehancuran mereka diawali pemberontakan mengatasnamakan agama.

Pesan itu sudah beberapa tahun lalu dikeluarkan Habib berwajah teduh yang mendirikan Majelis Al-Muwasholah tersebut. Namun, belakangan diviralkan kembali untuk mengingatkan umat Islam agar tidak terkecoh dengan gerakan agama yang ingin menghancurkan Indonesia seperti negara-negara Arab tersebut.

“Tetapi tidak satu pun yang berbuah dan membawa hasil. Yang terjadi hanya terealisasinya rencana-rencana yang timbul dari hawa nafsu. Pada akhirnya akan mengakibatkan kehancuran ummat. Rusaknya persatuan ummat dan kesatuannya,” begitu penegasan Habib Umar pada pernyataannya yang dikutip Selasa 15 Desember 2020.

Habib Umar juga mengingatkan bahwa Rasulullah SAW tidak melakukan jihad kecuali setelah datang izin dari Allah SWT. Bahkan setelah mendapatkan izinpun beliau berusaha mendamaikan sesama kaum muslimin.

Bukan itu saja, bahkan melakukan perdamaian dengan orang-orang musyrik yang telah memerangi kaum Muslimin. Juga membuat perjanjian damai dengan kelompok-kelompok lain dari orang-orang kafir.

Bahkan setelah peperangan beliau SAW berusaha memimalisir terjadinya pertumpahan darah. Mengubah peperangan menjadi sebuah kesejahteran, kedamaian, keamanan, dan ketentraman. Bukan dengan menimbulkan fitnah, keburukan, dan kemudharatan yang baru.

“Maka bertakwalah kalian semua kepada Allah SWT,” begitu ajakan Habib Umar.

Pada bagian lain beliau mengingatkan seluruh umat Islam untuk memahami rencana musuh-musuh Allah yang dikerjakan di negara-negara Islam sekarang.

Keinginan mereka, menurut Habib Umar, adalah menimbulkan perbedaan pendapat, atau atas nama memerangi kemusyrikan, kekufuran, kezhaliman, dan sebagainya. Sehingga berubahlah keadaan menjadi perpecahan setelah terbangun tradisi yang baik. Kehancuran dan runtuhnya kekuatan ummat yang terjadi kemudian.

Habib Umar seperti dilansir sanad media meminta Muslimin untuk bertakwa kepada Allah SWT dalam setiap amanat yang dipercayakan kepada kita, dalam kewajiban Allah SWT kepada kita dan dalam kewajiban kita terhadap bangsa dan rakyat Indonesia.

Berikut pernyataan lengkap Habib Umar kepada Muslimin untuk menjaga Indonesia dari kehancuran akibat pemberontakan mengatasnamakan agama:

Bismillahirrahmanirrahim

Segala puji bagi Allah Tuhan semesta alam. Shalawat serta salam semoga tercurah kepada junjungan kita, hamba yang terpilih, pemberi petunjuk, manusia yang penuh amanat, junjungan kita Nabi Muhammad SAW.

Semoga shalawat serta salam juga terlimpahkan kepada keluarganya, para sahabatnya, dan orang yang mengikutinya dengan keimanan dan keyakinan dan orang-orang yang diberi petunjuk dan rahmat. Begitu juga kepada semua para nabi dan rasul, dan kepada keluarga mereka, sahabat mereka, para malaikat dan hamba-hamba Allah yang shaleh.

Amma ba’du.

Kepada saudara-saudara kami dan orang-orang yang kami cintai dari Alim Ulama di Majelis Al-Muwasholah secara khusus dan semua Ulama Ahlus Sunnah Wal Jamaah. Juga semua kaummuslimin yang menginginkan kebaikan dan petunjuk, dan kepada para murid kami dan orang-orang yang bernisbat kepada kami.

Assalamu’alaikum Warahmatullahi Wabarakatuh.

Kami menghimbau kepada saudara-saudara kami di Indonesia untuk selalu bertakwa kepada Allah SWT dalam memandang segala sesuatu. Hendaknya tidak tergesa-gesa terhadap apa yang tampak dari kejadian-kejadian secara lahir saja. Tujuannya agar tidak terjerumus kedalam kehancuran dan keburukan sebagaimana telah terjadi hal tersebut atas orang dan bangsa lain.

Cukup buat kita sebagai pelajaran kejadian-kejadian dan gerakan-gerakan yang ada di masa dan zaman ini sebagaimana telah begitu nyata apa yang terjadi di negara-negara Arab.

Yaitu gerakan dan pemberontakan yang mengatas namakan Agama menurut pendapat kebanyakan mereka. Atas nama menolong agama Allah menurut pendapat sebagian besar mereka.

 Atas nama melawan orang-orang kafir dan para musuh Allah SWT menurut pendapat kebanyakan yang lain.

Tetapi tidak satu pun yang berbuah dan membawa hasil. Yang terjadi hanya terealisasinya rencana-rencana yang timbul dari hawa nafsu.

Pada akhirnya akan mengakibatkan kehancuran ummat. Rusaknya persatuan ummat dan kesatuannya.

Bahkan berakibat pada-sedikit maupun banyak hancurnya tradisi-tradisi ummat, menghancurkan kesejahteraannya, kekuatannya, terjadinya pertumpahan darah, rusaknya kehormatan, hilangnya harta benda, dan kerusakan-kerusakan yang sangat besar sebagaimana sudah terlihat dan begitu nyata dihadapan kita.

Maukah kejadian tersebut berpindah kepada kalian? Di negara kalian? Dan menimpa kalian hal-hal buruk yang telah terjadi negara lain?

Siapakah orang yang memunculkan pemikiran-pemikiran tersebut? Di bawah perintah guru siapa? Berdasarkan pandangan bijaksana seperti apa hal yang mengatas namakan agama Allah serupa ini?

Di bawah perintah orang arif billah mana yang telah membangkitkan dan menyeret kalian kepada gerakan-gerakan semacam itu?

Sebuah pemikiran yang telah mendorong kita pada perkara-perkara yang-menurut sunnatullah barang siapa masuk kedalam hal tersebut akan terkena bahaya, keburukan serta musibah.

Ketahuilah, sesungguhnya Rasulullah SAW tidak melakukan jihad kecuali setelah datang izin dari Allah SWT. Dan setelah mendapatkan izinpun beliau SAW berusaha mendamaikan sesama kaum muslimin. Melakukan perdamaian dengan orang-orang musyrik yang telah memerangi kaum Muslimin. Juga membuat perjanjian damai dengan kelompok-kelompok lain dari orang-orang kafir.

Bahkan setelah peperangan beliau SAW berusaha memimalisir terjadinya pertumpahan darah. Mengubah peperangan menjadi sebuah kesejahteran, kedamaian, keamanan, dan ketentraman. Bukan dengan menimbulkan fitnah, keburukan, dan kemudharatan yang baru. Maka bertakwalah kalian semua kepada Allah SWT.

Wahai saudara kami, pahamilah rencana musuh-musuh Allah yang dilakukan saat sekarang ini di negara-negara Islam. Mereka menginginkan bahwa setiap negara yang memiliki kemapanan ilmu, kebaikan, kedamaian, dan memiliki kemajuan yang senantiasa berkembang, serta tradisi-tradisi keislaman yang baik akan hancur. Itu bisa terjadi disebabkan timbulnya perbedaan pendapat, atau atas nama memerangi kemusyrikan, kekufuran, kezhaliman, dan sebagainya. Sehingga berubahlah keadaan menjadi perpecahan setelah terbangun tradisi yang baik. Kehancuran dan runtuhnya kekuatan ummat yang terjadi kemudian.

Hendaknya para ulama dan orang-orang yang bernisbat kepada syariat dan Agama menjauhi pemahaman-pemahaman yang berdampak buruk terhadap hati, jiwa dan diri mereka.

Kalau tidak, mereka akan mengulang kembali kejadian-kejadian pahit tanpa ‘bayyinah’ dan ‘bashirah’. Berjalan di bawah ‘panji yang buta’ –راية عمية – (dorongan sektarian) sebagaimana disifati oleh Rasulullah SAW. Mereka tidak mengetahui ujung pangkal, pungkasan, dan hasil dari tindakannya. Juga berdampak kepada semua.

Kejadian saat ini memberikan gambaran nyata buat kita. Semua kita mendengar apa yang terjadi di Suriah, di Libya, di Irak, dan yang telah dialami di beberapa tempat di Yaman. Juga yang menimpa beberapa negara lain.

Itulah hasil dari gerakan yang mengatas namakan Islam hari ini. Lihatlah apa yang terjadi di Somalia setelah lebih dari duapuluh tahun. Yang bertambah hanyalah kesulitan di atas kesulitan dan problem baru diatas tumpukan masalah.

Maka bertakwalah kepada Allah SWT dalam agama kalian. Dalam amanat yang kalian emban. Dalam kewajiban kepada Tuhan kalian. Dalam kewajiban terhadap Negara Indonesia, bangsa, rakyat dan negeri kalian.

Jangan sampai masuk anasir dari orang-orang kafir yang tujuannya untuk menghancurkan kemajuan Islam, menumpahkan darah, menghancurkan kekuatan masyarakat, dan menghancurkan perkembangan baik yang terjadi di negara kalian.

Maka dari itu bersabarlah. Saling eratkan hubungan. Tolaklah kesempatan masuk dari para musuh Allah SWT. Semoga Allah menjaga kalian dari keburukan mereka, kezhaliman mereka, dan mengumpulkan kalian dengan apa yang dicintai oleh Allah SWT.

Walhamdulillah Rabbil ‘Alamin.

Wasiat Habib Umar bin Hafidz dari Yaman.

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini

Berita Terbaru

Elemen Masyarakat Terima dan Hormati Hasil Pilkada 2024

Jakarta – Kepala Biro Humas dan Protokol MK, Pan Mohammad Faiz, menjelaskan bahwa langkah antisipasi telah diambil untuk mencegah...
- Advertisement -

Baca berita yang ini