Benarkah Ongkos Haji Bakal Naik?

Baca Juga

MATA INDONESIA, JAKARTA – Desas-desus kenaikan ongkos pelaksanaan haji tahun 2021 ini semakin menguat.

Wakil Menteri Agama Zainut Tauhid tak menampik kabar tersebut. Ia mengatakan, bisa saja ongkos haji bertambah karena faktor tertentu.

“Rencana kenaikan ongkos haji pada 2021 tak dapat dihindari. Rencana ini sangat bisa dimaklumi. Namun besarannya belum resmi diputuskan,” kata Zainut dalam keterangan resminya, Jumat 16 April 2021.

Ia menjelaskan, ada faktor tertentu yang bakal menyebabkan ongkos haji naik, yakni biaya protokol kesehatan dan pajak tambahan dari Arab Saudi.

Perubahan nilai tukar rupiah terhadap dolar juga disebu-sebut ikut menambah beban baru bagi jemaah yang ingin berangkat ke Tanah Suci.

“Karena akan berkonsekuensi dengan penerapan protokol kesehatan baik pada aspek kesehatan, akomodasi, dan transportasi yang harus disiapkan,” ujarnya.

Selain itu, Zainut juga memberikan sebuah pengandaian bila pemerintah nantinya tak menaikkan ongkos haji. Cara tersebut dengan menambahkan subsidi bagi jemaah haji yang uangnya diambilkan dari nilai manfaat setoran awal jemaah.

“Tapi menurut saya itu tidak sesuai dengan prinsip keadilan,” kata dia.

Meski demikian, Zainut menyatakan sampai detik ini pemerintah Indonesia belum mendapatkan kepastian kuota yang akan diberikan Arab Saudi.

Ia hanya mengatakan pemerintah Indonesia sudah menyusun skenario pelaksanaan haji berdasarkan aspek presentase kuota yakni dengan asumsi kuota 100 persen, 50 persen, 30 persen, 25 persen, 20 persen, 10 persen sampai 5 persen.

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini

Berita Terbaru

Flu Singapura Tak Ditemukan di Bantul, Dinkes Tetap Waspadai Gejala yang Muncul

Mata Indonesia, Bantul - Dinkes Kabupaten Bantul menyatakan bahwa hingga akhir April 2024 kemarin, belum terdapat kasus flu Singapura yang teridentifikasi. Namun, Dinkes Bantul tetap mengimbau masyarakat untuk tetap waspada. "Kami belum menerima laporan terkait kasus flu Singapura di Bantul. Kami berharap tidak ada," ujar Agus Tri Widiyantara, Kepala Dinas Kesehatan (Dinkes) Bantul, Sabtu 4 Mei 2024.
- Advertisement -

Baca berita yang ini