MATA INDONESIA, KARAWANG–Puluhan mahasiswa Unsika gelar rapat rakyat di Lapangan Unsika mulai dari pukul 17.00 hingga 21.00 WIB. Rapat rakyat yang dihadiri oleh mahasiswa dari seluruh fakultas yang ada di Unsika tersebut, diadakan untuk membahas berbagai persoalan di Unsika yang tak kunjung usai (8/07/23).
Presiden Mahasiswa BEM Unsika, Reynaldi Firmansyah Purba mengatakan bahwa, persoalan yang sedang terjadi di Unsika ada banyak sekali, bahkan ada beberapa persoalan yang selalu ada setiap tahun.
“Unsika ini seperti tutup mata kepada mahasiswanya, padahal Unsika dibangun untuk mahasiswa. Tetapi banyak sekali persoalan yang dialami mahasiswa Unsika, khususnya persoalan UKT yang selalu menjadi sorotan disetiap tahunnya,” ujar Reynaldi.
Lebih dari seratus mahasiswa Unsika menganggap biaya Uang Kuliah Tunggal (UKT) yang dibayarkan tidak sesuai dengan fasilitas yang disediakan, baik perkuliahan maupun praktikum.
“BEM se-Unsika telah melakukan survei, terdapat lebih dari seratus mahasiswa Unsika menganggap UKT di Unsika itu tidak sesuai dengan fasilitas perkuliahan dan praktikum yang disediakan,” lanjut Reynaldi.
Selain tingginya biaya UKT dan fasilitas yang tidak memadai, keluhan terhadap dosen juga menjadi persoalan yang dibahas pada rapat rakyat. Banyak dosen yang suka mengubah jadwal kuliah sesuka hati, bahkan jarang mengajar juga ada.
“UKT mahal, fasilitas tak memadai, dosen ogah-ogahan ngajar, bahkan gonta-ganti jadwal sesuka hati. Semoga cuma ada di Unsika,” tambah Reynaldi.
Melihat banyaknya persoalan yang ada di Unsika, Reynaldi mengajak mahasiswa Unsika bergerak untuk menegakkan keadilan bagi mahasiswa Unsika.
“Unsika sudah rusak, banyak persoalan yang perlu diselesaikan. Keadilan harus ditegakkan, mahasiswa harus bergerak,” tutup Reynaldi.
Laporan: Deny