Belum Sempat Jadi Bintang Porno, Perempuan Ini Tewas Akibat Operasi Bokong Ilegal

Baca Juga

MATA INDONESIA, CALIFORNIA – Seorang ibu dan anak perempuannya ditangkap aparat kepolisian California, Amerika Serikat (AS). Keduanya diketahui melakukan serangkaian prosedur pembesaran bokong ilegal yang menewaskan seorang perempuan.

Libby Adame dan putrinya, Alicia Gomez, ditahan aparat kepolisian pada Agustus sehubungan dengan kematian Karissa Rajpaul, calon bintang film dewasa yang baru saja pindah ke California dari Afrika Selatan.

Sebelum kematiannya, Rajpaul sempat membagikan video ke media sosial. Dalam tayangan video, perempuan berusia 26 tahun itu tengah tengkurap di atas meja untuk menjalani operasi pembesaran bokong keduanya dari tiga prosedur yang diduga dilakukan oleh Adame di dalam sebuah rumah pribadi di Encino.

NBC Los Angeles melaporkan bahwa operasi kedua Rajpaul terjadi pada September 2020. Namun belum sempat menjadi bintang film porno, perempuan malang tersebut meninggal tak lama setelah menjalani operasi ketiga.

Detektif Pembunuhan Biro LAPD Valley, Bob Dinlocker mengatakan kepada NBC Los Angeles bahwa keduanya, ketika melakukan operasi ilegal, diduga menyuntikkan campuran silikon cair berbahaya yang menyebabkan kematian.

“Internet dipenuhi dengan cerita di mana mereka mencapur silicon medis dengan barang-barang yang Anda gunakan untuk mendempul jendela. Lalu barang itu mengalir bersama darah dan menyerang jantung, otak, dan ginjal,” kata Bob Dinlocker, melansir Law and Crime.

Dr. AJ Khalil, ahli bedah plastik bersertifikat di Beverly Hills, menekankan bahwa injeksi silikon cair seperti yang dilakukan oleh Adame dan Gomez bisa menyebabkan kematian dan tindakan ilegal.

“Ada implan yang dipasang di bokong tapi padat. Lebih murah tidak berarti aman. Itu tidak layak untuk hidup Anda,” ucap Dr. AJ Khalil.

Menurut Dinlocker, pasangan ibu dan anak melakukan praktiknya dari rumah ke rumah dengan membawa persediaan medis dan peralatan lain untuk melakukan operasi tanpa prosedur atau proses darurat untuk mengurangi risiko atau mengatasi komplikasi.

Ketika komplikasi seperti itu muncul, keduanya melarikan diri dan membiarkan korban begitu saja. Selanjutnya, mereka meninggalkan masalah untuk ditangani oleh paramedis.

Beriklan dengan nama “La Tia,” Adame dan Gomez memberikan tarif antara 3.500 USD dan 4.500 USD atau sekitar 50 hingga 60 juta Rupiah per operasi pembesaran bokong. Untuk operasi biasanya menghabiskan biaya hingga 15 ribu USD 214 juta Rupiah!

“Orang-orang ini tidak memiliki pelatihan medis. Mereka tidak berpengalaman dan mereka membahayakan nyawa orang,” kata Wakil Kepala LAPD Alan Hamilton mengatakan kepada ABC7.

Hamilton juga mengatakan departemen mengalami kesulitan mengidentifikasi para korban. Pasalnya, banyak di antara para korban yang malu untuk mengajukan laporan kepada otoritas penegak hukum.

“Kami membutuhkan para korban ini untuk melapor karena kami perlu mencari tahu apakah ada korban lain di luar sana yang cacat permanen atau mungkin telah meninggal akibat beberapa prosedur ini dan mungkin telah menjadi korban tindak pidana,” tuntasnya.

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini

Berita Terbaru

Flu Singapura Tak Ditemukan di Bantul, Dinkes Tetap Waspadai Gejala yang Muncul

Mata Indonesia, Bantul - Dinkes Kabupaten Bantul menyatakan bahwa hingga akhir April 2024 kemarin, belum terdapat kasus flu Singapura yang teridentifikasi. Namun, Dinkes Bantul tetap mengimbau masyarakat untuk tetap waspada. "Kami belum menerima laporan terkait kasus flu Singapura di Bantul. Kami berharap tidak ada," ujar Agus Tri Widiyantara, Kepala Dinas Kesehatan (Dinkes) Bantul, Sabtu 4 Mei 2024.
- Advertisement -

Baca berita yang ini