Belum Ditemukan, Tim SAR Andalkan Kamera Infrared Cari Helikopter MI 17

Baca Juga

MINEWS, JAKARTA-Kamera pendeteksi panas atau infrared diandalkan oleh Tim SAR untuk mencari Helikopter MI 17 milik TNI AD yang hilang kontak di Papua pada Jumat 28 Juni 2019. Pencarian ini sudah memasuki hari ke-11, namun juga belum membuahkan hasil.

“Dari angkatan darat 1 dari perusahaan sipil 1, diperkuat oleh pesawat CN 235 milik TNI Angkatan Udara. CN ini yang dilengkapi dengan flir (forward looking infrared),” kata Kapendam XVII/Cendrawasih Kolonel Inf Muhammad Aidi.

Ia mengatakan, hingga kini belum ditentukan batas akhir waktu pencarian. TNI bersama tim SAR tetap fokus pada pencarian meski 10 hari belum membuahkan hasil.

“Sampai saat ini kita juga masih optimis bahwa heli tersebut lost contact, artinya masih ada kemungkinan yang bisa terjadi dari lost contack tersebut,” ujarnya.

Dia menjelaskan, proses pencarian tidak terpaku pada satu lokasi. Pencarian dilakukan berdasarkan rute karena minimnya informasi tentang lokasi hilangnya helikopter.

“Jadi wilayah pencarian kita ini 80 persen hutan belantara, jadi artinya tidak mungkin kita mendapatkan informasi dari hutan belantara, jadi hanya berdasarkan data rute dengan perkiraan,” katanya.

Seperti diketahui, helikopter MI-17 dengan nomor registrasi HA-5138 yang membawa 12 penumpang beserta kru hilang pada Jumat 28 Juni 2019. Helikopter itu sebelumnya terbang ke Okbibab untuk mengirim logistik kepada prajurit yang bertugas di wilayah tersebut.

Okbibab merupakan salah satu distrik atau kecamatan di Papua yang berbatasan dengan Papua Nugini (PNG). Pada pukul 11.44 WIT, heli terbang ke Jayapura. Pada pukul 11.49 WIT, pilot sempat mengucapkan terima kasih setelah melaporkan terbang di ketinggian 7.800 feet, 6 nautical mile ke utara.

dapun nama anggota Satgas Pamtas Yonif 725/WRG yang ikut dalam helikopter tersebut adalah Serda Ikrar Setya Nainggolan, Pratu Yanuarius Loe, Pratu Risno, Prada Sujono Kaimuddin, dan Prada Tegar Hadi Sentana.

Sedangkan nama-nama awak helikopter tersebut adalah Kapten (CPN) Aris (pilot), Lettu (CPN) Bambang (pilot), Lettu (CPN) Ahwar (kopilot), Serka Suriyatna, Serda Dita, Praka Dwi Purnomo, dan Pratu Aharul.

Berita Terbaru

Di Era Pemerintahan Presiden Prabowo, Korban Judol Diberikan Perawatan Intensif di RSCM

Jakarta – Pemerintah melalui Kementerian Koordinator Pemberdayaan Masyarakat mengumumankan adanya inisiatif baru dalam upaya menangani dampak sosial dan psikologis...
- Advertisement -

Baca berita yang ini