MATA INDONESIA, BAGHDAD – Sebanyak lima roket menargetkan pangkalan udara Irak yang berisikan tentara Amerika Serikat (AS). Serangan ini melukai dua kontraktor asing dan tiga tentara Irak dalam serangan terbaru yang bertepatan dengan ketegangan antara sekutu Irak, Iran, dan AS.
Dua dari roket yang ditembakkan ke pangkalan udara Balad, utara Baghdad, menabrak asrama dan kantin perusahaan AS Sallyport, kata sumber keamanan kepada AFP. Dua kontraktor asing dan tiga tentara Irak terluka, sumber itu menambahkan, melansir France24.
Sejauh ini belum ada klaim tanggung jawab langsung. Namun, Paman Sam konsisten menyalahkan faksi-faksi Irak yang terkait dengan Teheran atas serangan semacam itu terhadap pasukan dan para diplomatnya.
Pesawat tempur F-16 ditempatkan di pangkalan udara Balad, dan beberapa perusahaan pemeliharaan hadir di sana, mempekerjakan staf Irak dan asing. Terdapat sekitar 20 serangan bom atau roket terhadap AS, termasuk pangkalan yang menampung tentara AS, sejak Presiden AS Joe Biden menjabat pada Januari 2021.
Sementara puluhan serangan lainnya berlangsung sejak musim gugur 2019 di bawah pemerintahan mantan Presiden Donald Trump. Sejak akhir 2019, dua warga Amerika Serikat dan seorang warga sipil Irak dilaporkan meninggal dunia dalam serangan tersebut.
Berbagai serangan tersebut kadang diklaim oleh kelompok-kelompok bersenjata Syiah bayangan yang bersekutu dengan Iran yang menuntut pemerintah Biden menetapkan tanggal penarikan pasukan AS di Irak, seperti yang dilakukan di Afghanistan.
Kelompok-kelompok pro-Iran telah meningkatkan retorika mereka dan bersumpah meningkatkan serangan untuk memaksa pasukan AS pergi. Hampir setiap hari terjadi serangan terhadap konvoi pasokan koalisi di seluruh selatan yang sebagian besar Syiah.
AS pekan lalu berkomitmen untuk menarik semua pasukan tempur yang tersisa di Irak, meskipun kedua negara tidak menetapkan batas waktu. Amerika Serikat mengirim pasukan ke Irak sejak invasi 2003 yang menggulingkan mantan Presiden Saddam Hussein.
Pada pertengahan Februari, serangan roket di pangkalan militer pimpinan Amerika Serikat di Kurdi, Irak Utara menewaskan seorang kontraktor sipil dan melukai lima orang lainnya, termasuk seorang anggota dinas.