MATA INDONESIA, JAKARTA – Hingga kini belum ada indikasi gelombang ketiga pandemi Covid-19 terjadi di Indonesia. Tapi, hal tersebut bisa terjadi jika kita tidak mengawasi ketat kedatangan orang-orang dari Malaysia dan Singapura.
Hal tersebut diungkapkan Kepala Bidang Pengembangan Profesi Perhimpunan Ahli Epidemiolog Indonesia (PAEI) Masdalina Pane, Jumat 12 November 2021.
Salah satu yang menyebabkan terjadinya gelombang ketiga pandemi Covid-19 di Indonesia sekarang adalah varian Virus SARS-Cov-2 AY.4.2 yang penularannya lebih cepat lagi dari Varian Delta.
“Indonesia harus mewaspadai penyebaran varian Corona AY.4.2 yang saat ini sudah masuk ke Singapura dan Malaysia,” ujar Masdalina.
Dia mengusulkan agar pemerintah menerapkan penjagaan berlapis untuk menepis gelombang tersebut.
Jika lapis pertama orang dari kedua negara tersebut masih bisa lolos, penjagaan lapis kedua harus bisa menemukannya. Kalau perlu lapisan penjagaan lebih dari dua.
Masdalina juga mendorong agar cakupan vaksinasi Covid-19 dosis kedua diperluas dengan cepat hingga mencapai 70 persen penduduk Indonesia di akhir 2021.
Ia juga meminta seluruh masyarakat melakukan mobilitas menggunakan aplikasi PeduliLindungi dengan melakukan scan barcode yang sudah tersedia.
Pengguna aplikasi itu memang terlihat banyak yaitu sekitar 10 juta penduduk Indonesia. Tetapi sesungguhnya itu hanya tiga persen dari penduduk yang melakukan mobilisasi.