Belanda dan Jerman Izinkan Azan Bangkitkan Semangat Perangi Corona

Baca Juga

MATA INDONESIA, JAKARTA – Cara membangkitkan semangat memerangi wabah virus corona di Jerman dan Belanda bikin merinding umat Islam karena otoritas setempat mengizinkan 100 masjid di kedua negara tersebut mengumandangkan azan. Sebelumnya Belanda dan Jerman melarang azan menggunakan pengeras suara.

Azan itu diserukan setiap sore di Jerman sejak Jumat minggu lalu. Seruan untuk salat tersebut pada umumnya berasal dari masjid-masjid yang tergabung dalam the Turkish-Muslim umbrella group DITIB Merkez Mosque di barat Duisburg.

Selain itu seperti dilaporkan Anadolu Agency masjid-masjid tersebut juga berasal dari kelompok Islamic Community National View (IGMG).

“Panggilan shalat untuk muslim tersebut mungkin terdengar dari lebih 50 masjid lokal. Adzan menggunakan pengeras suara sebelumnya tidak diizinkan di Jerman, kecuali untuk saat-saat khusus,” kata perwakilan DITIB, Fahrettin Alptekin di Essen, Jerman.

Di Belanda juga mengalami kondisi yang sama. Melalui pengeras suara itu solidaritas antarmanusia untuk memerangi virus itu semakin kuat.

Jerman termasuk negara dengan jumlah pasien positif yang banyak. Berdasarkan catatan worldometer pasien positif di negara kanselir itu mencapai 100.123 dengan angka kematian 1.584 orang dan mereka yang sembuh mencapai 28.700 orang.

Sedangkan data di Belanda terdapat 17.851 pasien positif dengan angka kematian 1.766 orang dan mereka yang sembuh 250 orang.

https://www.instagram.com/p/B-oRZb5B7Sb/

 

2 KOMENTAR

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini

Berita Terbaru

Flu Singapura Tak Ditemukan di Bantul, Dinkes Tetap Waspadai Gejala yang Muncul

Mata Indonesia, Bantul - Dinkes Kabupaten Bantul menyatakan bahwa hingga akhir April 2024 kemarin, belum terdapat kasus flu Singapura yang teridentifikasi. Namun, Dinkes Bantul tetap mengimbau masyarakat untuk tetap waspada. "Kami belum menerima laporan terkait kasus flu Singapura di Bantul. Kami berharap tidak ada," ujar Agus Tri Widiyantara, Kepala Dinas Kesehatan (Dinkes) Bantul, Sabtu 4 Mei 2024.
- Advertisement -

Baca berita yang ini