MINEWS.ID, JAKARTA – Pebalap Afridza Munandar meninggal dunia karena cidera kepala akibat benturan setelah kecelakaan di Sirkuit Sepang, Malaysia.
Setelah melakukan otopsi Polis Diraja Malaysia (PDRM) secara resmi mengungkapkan penyebab kematian pebalap asal Tasikmalaya itu adalah ‘head injury due to crash,’ begitu penjelasan dari Fungsi Protokol dan Konsuler KBRI Kuala Lumpur Malaysia, Yusron B Ambary, Minggu 3 November 2019.
Yang jelas, kasus Afridza harus dijadikan teguran untuk para pemotor yang sering mengabaikan menggunakan helm untuk melindungi kepala dengan baik. Berikut tiga hal yang harus diperhatikan dalam memilih helm yang kuat melindungi kepala;
1. Bahannya harus kuat meski bukan logam. Bahan itu tidak berubah jika ditempatkan di ruang terbuka mulai dari suhu 0 sampai 55 derajat Celsius selama paling sedikit 4 jam.
Bahan itu juga tidak mudah terpengaruh radiasi ultra violet, serta harus tahan dari akibat pengaruh bensin, minyak, sabun, air, deterjen dan pembersih lainnya.
Salah satu yang direkomendasikan adalah superfiber. Bahan itu memiliki sifat seperti logam dan 30 persen lebih kuat dari helm-helm biasa.
2. Bahan lain yang melengkapi sebuah helm harus tahan lapuk, tahan air dan tidak dapat terpengaruh perubahan suhu.
3. Sementara bahan-bahan yang bersentuhan dengan kulit kepala tidak boleh menyebabkan iritasi atau penyakit kulit. Bahan itu juga tidak terpengaruh keringat, minyak atau lemak dari pemakainya sehingga bisa mengurangi kemampuan meredam benturan. (Nita Khairani)