Begini Hasil Evaluasi Ganda Putra di French Open

Baca Juga

MATA INDONESIA, PARIS – Empat ganda putra Indonesia tampil di French Open 2021 Super 750. Tapi, tidak ada satu pun yang mampu meraih gelar juara.

Ada empat pasangan ganda putra yang tampil di French Open 2021, yakni Marcus Fernaldi Gideon/Kevin Sanjaya Sukamuljo, Fajar Aflian/Muhammad Rian Ardianto, Mohammad Ahsan/Hendra Setiawan, dan Leo Rolly Carnando/Daniel Marthin.

Hanya Marcus/Kevin yang berhasil melaju ke partai puncak. Sayang, mereka dikalahkan pasangan Korea Selatan, Ko Sung Hyun/Shin Baek Cheol, 17-21 dan 20-22.

Pelatih ganda putra, Herry Iman Pierngadi menyebut, anak asuhnya itu kelelahan karena tampil di empat turnamen beruntun, yakni Piala Sudirman, Piala Thomas dan Uber, Denmark Open 2021 Super 1000, dan French Open 2021.

Kemudian, ada Fajar/Rian yang melaju hingga semifinal. Laju mereka dihentikan Marcus/Kevin. Bagi pria yang akrab disapa Herry IP itu, penampilan Fajar/Rian mengalami peningkatan.

“Fajar/Rian sudah memperlihatkan kualitas mereka, banyak perkembangan cara bermain dan pola mainnya mulai stabil,” katanya.

Selanjutnya, ada Ahsan/Hendra. Laju keduanya terhenti di semifinal di tangan Ko Sung Hyun/Shin Baek Cheol. Di usia yang sudah tidak muda lagi, The Daddies harus bisa menjaga stamina.

“Ahsan/Hendra harus dijaga tenaga dan fisiknya saja. Saya lihat sudah mulai menurun,” ujarnya.

Sementara untuk Leo/Daniel, Herry IP menilai pasangan muda itu masih butuh proses dan jam terbang lebih banyak.

“Leo/Daniel masih dalam proses, walau kalah tapi mereka masih on track. Masih bisa memberikan perlawanan kepada ganda top 10,” ungkapnya.

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini

Berita Terbaru

Pembangunan Infrastruktur Sekolah Rakyat jadi Tonggak Pemerataan Pendidikan

Oleh: Didin Waluyo)* Komitmen pemerintahan Prabowo Subianto dalam mewujudkan akses pendidikanyang lebih merata terlihat semakin nyata. Pemerintah akhirnya menetapkanDesember 2025 sebagai titik awal pembangunan Infrastruktur Sekolah Rakyat.  Langkah ini dipandang sebagai dorongan baru untuk menegaskan bahwapendidikan tidak boleh menjadi hak istimewa bagi segelintir kelompok saja.Pembangunan ini juga menjadi sinyal kuat bahwa negara mulai menempatkankualitas dan aksesibilitas pendidikan sebagai prioritas utama.  Pembangunan infrastruktur ini masuk dalam pembangunan tahap II yang dilakukandi 104 lokasi di seluruh Indonesia. Dengan memulai proyek pada akhir 2025, pemerintah ingin memastikan bahwa percepatan pembangunan dapat segeradirasakan oleh masyarakat luas. Menteri Pekerjaan Umum (PU) Dody Hanggodo mengatakan, Pembangunan Sekolah Rakyat Adalah bentuk nyata komitmen pemerintah untuk membangunsumber daya manusia yang unggul. Ia menjelaskan bahwa Pembangunan tahap II dilakukan guna memperluas akses Pendidikan berkualitas bagi anak-anak darikeluarga kurang mampu.  Berdasarkan data yang dihimpun dari Kementerian PU, total anggaran yang dialokasikan untuk percepatan pembangunan Sekolah Rakyat ini sebsar Rp20 triliun, yang mana biaya pembangunan diperkirakan Rp200 miliar per sekolah. Sementara itu 104 lokasi yang tersebar antara lain, 27 lokasi di Sumatera, 40 lokasidi Jawa, 12 lokasi di Kalimantan,...
- Advertisement -

Baca berita yang ini