MATA INDONESIA, BANGKOK – Indonesia hanya mampu mraih satu gelar dari tiga turnamen Leg Asia yang digelar di Bangkok. PBSI memberikan evaluasi terkait pencapain Indonesia.
Tiga turnamen Leg Asia di awal tahun 2021 telah usai. Pada partai final ajang BWF World Tour Finals 2020, pencapaian Indonesia pada sektor ganda putra berakhir sebagai runner-up. Mohammad Ahsan/Hendra Setiawan gagal revans atas juara bertahan Thailand Terbuka, Lee Yang/Wang Chi Lin. Pertandingan selama 37 menit dimenangkan wakil Chinese Taipei tersebut dengan skor 21-17, 23-21.
Indonesia mendapat gelar juara di sektor ganda putri lewat kemenangan yang diraih Greysia Polii/Apriyani Rahayu. Di final mereka mengalahkan Jongkolphan Kititharakul/Rawinda Prajongjai (Thailand), 21-15, 21-12.
Di sektor ganda campuran, Praveen Jordan/Melati Daeva Oktavianti keluar sebagai runner up, setelah kalah dari Decaphol Puavaranukroh/Sapsiree Taerattanachai (Thailand), dengan rubber game 3-21, 22-20, 18-21.
Sementara pada Toyota Thailand Terbuka, 19-24 Januari, tidak ada wakil skuad Indonesia yang lolos ke babak final. Kedua wakil Indonesia terhenti di semifinal. Greysia/Apriyani kalah dari Lee So hee/Shin Seung Chan (Korea Selatan), 16-21, 18-21. Sedangkan Ahsan/Hendra dikalahkan Chinese Taipei, Lee Yang/Wang Chi Lin, 21-14, 20-22, 12-21.
Melihat hasil yang diraih skuad Indonesia di tiga turnamen ini belum memenuhi target. Menurut Kabid Binpres PP PBSI, Rionny Mainaky, secara menyeluruh ada penurunan, khususnya pada daya juang sang atlet.
“Kalau melihat dari permainan pertama di Yonex Thailand Open, ketika mereka harus masuk karantina dulu, kemudian baru latihan, sebetulanya memang tidak terlalu mengganggu. Tapi seperti tidak bebas dari sisi latihan, dan memang waktu untuk latihannya pun sedikit,” kata Riony, kepada tim Humas PBSI, Senin 1 Februari 2021.
“Tapi secara menyeluruh memang ada penurunan di daya juang, kecuali Greysia/Apriyani, dari sisi konsentrasinya mereka juga bisa konsisten, sampai akhirnya juara. Kalau yang lain masih terlihat goyah. Daya juang ada, tapi terlihat masih naik turun. Mau naik dan bangkit itu susah.,” ujar Rionny.
“Untuk Toyota Thailand Open, dengan target dua medali, justru malah kalah di semifinal dua-duanya (ganda putra dan ganda putri),” tuturnya.