Beberapa Hari Setelah Disuntik Vaksin Moderna, 2 Pria di Jepang Meninggal Dunia

Baca Juga

MATA INDONESIA, TOKYO – Kementerian Kesehatan Jepang melaporkan dua orang meninggal dunia usai menerima suntikan vaksin Moderna yang kemudian ditangguhkan setelah ditemukan kontaminan.

“Kedua pria tersebut berusia 30-an itu meninggal bulan ini dalam beberapa hari setelah menerima dosis vaksin Moderna kedua,” kata Kementerian Kesehatan Jepang dalam sebuah rilis, melansir The Daily Star, Sabtu, 28 Agustus 2021.

Masing-masing korban diketahui mendapatkan vaksin dari salah satu dari tiga manufaktur yang ditangguhkan pada Kamis (26/8). Sementara penyebab kematian keduanya hingga saat ini masih diselidiki.

Sebelumnya, pemerintah Jepang memutuskan untuk menangguhkan penggunaan 1,63 juta dosis vaksin Moderna. Keputusan ini diambil setelah sepekan distributor domestic, Takeda Pharmaceutical menerima laporan adanya kontaminan di beberapa botol.

Baik Jepang maupun pihak Moderna mengatakan bahwa tidak ada masalah terkait keamanan atau kemanjuran yang telah diidentifikasi dan penangguhan tersebut hanya sebagai tindakan pencegahan.

Penundaan tersebut dikarenakan Takeda membutuhkan waktu untuk mengumpulkan informasi mengenai botol mana yang terkontaminasi dan di mana mereka berada di negara itu, kata pejabat tersebut.

Moderna mengatakan kontaminasi bisa disebabkan oleh masalah manufaktur di salah satu jalur produksi di lokasi manufaktur kontraknya di Spanyol.

Perusahaan farmasi Spanyol Rovi (ROVI.MC), yang membotolkan atau mengisi dan menyelesaikan vaksin Moderna untuk pasar selain di Amerika Serikat, mengatakan sedang menyelidiki kemungkinan kontaminasi dosis Moderna dan masalahnya tampaknya terbatas pada beberapa batch yang terikat untuk Jepang.

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini

Berita Terbaru

Pemerintah Pastikan Stok Pupuk Subsidi Aman untuk Dukung Ketahanan Pangan

Jakarta – Pemerintah melalui Kementerian Pertanian memastikan bahwa stok pupuk subsidi bagi petani dalam kondisi aman dan akan terus...
- Advertisement -

Baca berita yang ini