Bayi 22 Bulan Selamat Setelah Hilang 3 Hari di Hutan yang Dihuni Beruang dan Serigala

Baca Juga

MATA INDONESIA, SMOLENSK – Bayi berumur 22 bulan secara ajaib selamat setelah tiga malam sendirian di sebuah hutan di Rusia yang lebat, tempat di mana beruang liar dan serigala berkeliaran.

Bayi cantik bernama Lyuda Kuzina itu menjauh dari sang ibu saat bermain di sebuah taman yang tidak berpagar di daerah dekat Obninsk di wilayah Smolensk, Rusia. Sang ibu tidak menyadari bila bayi kecilnya itu berjalan sendirian dan memasuki hutan.

Sekitar 500 orang bergabung dalam upaya penyelamatan besar-besaran untuk menyelamatkan Lyuda. Namun, harapan sempat memudar lantaran Lyuda tak jua ditemukan. Setelah tiga hari pencarian, Lyuda yang merupakan putri dari seorang fisikawan nuklir itu ditemukan selamat di hutan lebat sekitar 2,5 mil dari rumahnya.

“Salah satu kelompok berhenti untuk beristirahat setelah lama mencari, dan tiba-tiba mereka mendengar suara anak kecil secara samar,” kata juru bicara kelompok penyelamat SALVAR, melansir Mirror.

“Semua orang menangis – sukarelawan yang berpengalaman dan pertama kali, penduduk setempat, semua orang menangis,” kata juru bicara itu.

Lyuda akhirnya berhasil ditemukan di area pohon tumbang di tengah hutan di mana hewan liar termasuk beruang coklat dan serigala dikatakan berlarian bebas. Meski begitu, suhu di malam hari sangat hangat, sekitar 20C, sehingga membantu Lyuda bertahan hidup.

 “Dia lemah, digigit serangga, tapi yang terpenting dia masih hidup,” katanya.

Sebuah video menunjukkan momen di mana Lyuda bertemu kembali dengan ibunya di markas pencarian. Diketahui sang ibu pergi untuk berbicara dengan tetangga dan kakak Lyuda mengikutinya.

Sementara gadis kecil itu mengejar mereka tetapi entah bagaimana tersesat. Setelah menemukan Lyuda, penyelamat telah membawa gadis itu ke tepi hutan di mana ambulans menunggunya.

Ombudswoman anak-anak Kremlin, Anna Kuznetsova mengatakan bayi itu sekarang berada di Rumah Sakit Klinis Anak Khusus setempat, di mana dia sedang diperiksa oleh dokter.

 “Dia sadar, dan mencoba berbicara,” ucap Kuznetsova.

Sebuah helikopter telah disiagakan untuk menerbangkannya mendapatkan perawatan darurat di Kota Moskow, tetapi kondisinya dinilai tidak membutuhkan penanganan serius. Menteri Kesehatan Daerah, Olga Stunzhas mengatakan Lyuda telah diberi infus, untuk meningkatkan kekuatannya.

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini

Berita Terbaru

Flu Singapura Tak Ditemukan di Bantul, Dinkes Tetap Waspadai Gejala yang Muncul

Mata Indonesia, Bantul - Dinkes Kabupaten Bantul menyatakan bahwa hingga akhir April 2024 kemarin, belum terdapat kasus flu Singapura yang teridentifikasi. Namun, Dinkes Bantul tetap mengimbau masyarakat untuk tetap waspada. "Kami belum menerima laporan terkait kasus flu Singapura di Bantul. Kami berharap tidak ada," ujar Agus Tri Widiyantara, Kepala Dinas Kesehatan (Dinkes) Bantul, Sabtu 4 Mei 2024.
- Advertisement -

Baca berita yang ini