Batu Bara Masih Energi Paling Murah di Indonesia

Baca Juga
MATA INDONESIA, JAKARTA – Komoditas batu bara masih menjadi sumber energi yang paling murah, dari sumber energi lainnya.
Direktur Eksekutif Asosiasi Pertambangan Batu bara Indonesia (APBI), Hendra Sinadia, mengatakan sejauh ini, komoditas ini masih terbukti menjadi sumber energi paling murah alias affordable di dunia.
”Ketersediaannya  relatif masih cukup banyak. Apalagi dengan perkembangan teknologi pembangkit yang rendah emisi,” katanya.
Hendra menuturkan saat ini batu bara menjadi incaran dunia seiring dengan ketidakpastian pasokan minyak dan gas bumi akibat invasi Rusia dan Ukraina.
Bahkan, sejumlah negara pengguna gas alam sebagai sumber energi utama mulai mengambil ancang-ancang kembali memakai batu bara sebagai energi.
Beberapa di antaranya adalah Italia dan Jerman. Kedua negara itu menggunakan memilih menggunakan gas sebagai sumber energi bagi pembangkit listrik. Tingginya harga gas membuat negara itu memilih kembali mengoperasikan pembangkit listrik tenaga uap (PLTU) berbasis batu bara.
Berdasarkan data Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM), produksi dalam negeri telah mencapai 74,02 juta ton hingga 4 Maret 2022.
Jumlah itu, setara dengan 11,16 persen dari target pemerintah yakni 663 juta ton hingga akhir tahun nanti.
Dari jumlah tersebut, komoditas yang telah terjual ke pasar ekspor sebesar 11,14 juta ton dan 18,24 juta ton lainnya bagi industri dalam negeri. Baik bagi pembangkit listrik maupun kebutuhan industri seperti pupuk dan semen. Sementara sisanya masih dalam proses penjualan.
Selain itu, Direktur Eksekutif Energy Watch, Mamit Setiawan, menerangkan bahwa pertumbuhan industri ini akan meningkatkan kebutuhan pada tenaga kerja. Artinya keberadaan pertambangan fosil ini mampu mengurangi jumlah pengangguran di dalam negeri.
“Kenaikan itu, juga akan kembali menghidupkan perekonomian masyarakat dan Pemda,” katanya.
Sejauh ini, batu bara terus menjadi salah satu penyumbang devisa terbesar pada subsektor mineral dan batu bara. Tahun lalu, pendapatan negara bukan pajak (PNBP) pada sektor ini mencapai Rp75,15 triliun atau 192 persen dari target.
Sedangkan tahun ini diproyeksi sumbangan devisa bagi negara bisa melebihi target tahun lalu.

 

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini

Berita Terbaru

Memperkokoh Kerukunan Menyambut Momentum Nataru 2024/2025

Jakarta - Menjelang perayaan Natal dan Tahun Baru (Nataru) 2024/2025, berbagai elemen masyarakat diimbau untuk memperkuat kerukunan dan menjaga...
- Advertisement -

Baca berita yang ini