Batu Bara dari Indonesia Jadi Rebutan di Eropa

Baca Juga

MATA INDONESIA, JAKARTA – Gara-gara Rusia akan menyetop ekspor batu bara ke seluruh dunia, batu bara Indonesia kini jadi rebutan banyak negara di Eropa.

Rusia akan setop ekspor batu bara pada Agustus 2022. Sederet negara di Eropa berbondong-bondong mencari pasokan batu bara dari negara lain, salah satunya Indonesia.

Pemerintah pun berencana menaikkan produksi batu bara nasional untuk memenuhi permintaan dari Eropa. Staf Khusus Menteri ESDM, Irwandy Arif, membeberkan sudah ada 4 negara yang akan memesan batu bara Indonesia, kendati prosesnya masih dalam pembahasan awal.

”Penjajakan masih awal. Rusia baru mau setop (ekspor batu bara) Agustus tahun ini. Masih penjajakan. Ada Jerman, ada Spanyol, Italia, Belanda,” ujarnya.

Untuk mengimbangi pesanan batu bara di Eropa ini, Irwandy meminta para pemilik tambang batu bara untuk meningkatkan produksinya. Meski begitu, masih ada tantangan lain sehingga tidak bisa secara tiba-tiba menambah pasokan.

Salah satunya adalah faktor cuaca. Dia mengungkapkan, kondisi cuaca sangat berpengaruh kepada produksi batu bara perusahaan. Produksi pun tidak kunjung meningkat dan dan masih jauh dari target tahun ini.

“Kita produksinya saja baru 41 persen dari target, data sampai dengan Mei 2022,” ujar Irwandy.

Selain masalah produksi yang tertahan, dia juga mengatakan tantangan lain dalam pemenuhan pesanan batu bara dari Eropa adalah masalah spec atau kualitas batu bara yang belum tentu bisa dipenuhi perusahaan dalam negeri.

“Ingat Eropa itu kan mintanya (kalori) di atas 5.000. Belum tahu (bisa terpenuhi), kalau kontrak yang sudah ada penuh bagaimana, kecuali kalau dia mau nambah produksi, berapa itu yang harus kita ketahui belum tahu kita berapa persisnya,” katanya.

 

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini

Berita Terbaru

Pembangunan Infrastruktur Sekolah Rakyat jadi Tonggak Pemerataan Pendidikan

Oleh: Didin Waluyo)* Komitmen pemerintahan Prabowo Subianto dalam mewujudkan akses pendidikanyang lebih merata terlihat semakin nyata. Pemerintah akhirnya menetapkanDesember 2025 sebagai titik awal pembangunan Infrastruktur Sekolah Rakyat.  Langkah ini dipandang sebagai dorongan baru untuk menegaskan bahwapendidikan tidak boleh menjadi hak istimewa bagi segelintir kelompok saja.Pembangunan ini juga menjadi sinyal kuat bahwa negara mulai menempatkankualitas dan aksesibilitas pendidikan sebagai prioritas utama.  Pembangunan infrastruktur ini masuk dalam pembangunan tahap II yang dilakukandi 104 lokasi di seluruh Indonesia. Dengan memulai proyek pada akhir 2025, pemerintah ingin memastikan bahwa percepatan pembangunan dapat segeradirasakan oleh masyarakat luas. Menteri Pekerjaan Umum (PU) Dody Hanggodo mengatakan, Pembangunan Sekolah Rakyat Adalah bentuk nyata komitmen pemerintah untuk membangunsumber daya manusia yang unggul. Ia menjelaskan bahwa Pembangunan tahap II dilakukan guna memperluas akses Pendidikan berkualitas bagi anak-anak darikeluarga kurang mampu.  Berdasarkan data yang dihimpun dari Kementerian PU, total anggaran yang dialokasikan untuk percepatan pembangunan Sekolah Rakyat ini sebsar Rp20 triliun, yang mana biaya pembangunan diperkirakan Rp200 miliar per sekolah. Sementara itu 104 lokasi yang tersebar antara lain, 27 lokasi di Sumatera, 40 lokasidi Jawa, 12 lokasi di Kalimantan,...
- Advertisement -

Baca berita yang ini