Banyak yang Sembuh, Tapi Sedikit Eks Pasien Covid19 Sumbang Plasmanya

Baca Juga

MATA INDONESIA, PALEMBANG – Palang Merah Indonesia (PMI) Palembang mulai mengambil plasma darah konvalesen para mantan pasien Covid19 yang sembuh. Namun, dari 4.480 orang yang sembuh hanya lima yang bersedia.

Kepala Unit Transfusi Darah PMI Palembang dr Silvi Dwi Putri plasma darah konvalesen itu mengandung anti bodi SARS-Cov-2.

Anti bodi itu mampu meningkatkan imunitas pasien yang aktif terinfeksi Covid19 dengan gejala sedang atau berat agar bisa segera sembuh.

Namun tidak semua penyintas Covid19 bisa mendonorkan darahnya karena batas maksimal adalah tiga bulan dari yang bersangkutan dinyatakan negatif atau sembuh.

Jika plasma darah tersebut diambil setelah lebih dari tiga bulan maka anti bodi SARS-Cov-2 dianggap sudah lemah.

Hingga kini di Palembang baru terdapat lima pendonor plasma di Palembang yang terdiri dari tiga tenaga kesehatan dan dua masyarakat umum.

“Dari satu pendonor bisa didapatkan 2-3 kantong plasma konvalesen, sedangkan satu kasus positif Covid19 berat membutuhkan hingga empat kantong plasma,” ujar Silvi.

Maka, dia berharap para pasien yang sudah sembuh mau mendonorkan plasma konvalesennya karena permintaannya sangat tinggi. Dia juga mengaku sudah berkirim surat ke Dinkes Kota Palembang agar para pendonor mau menyumbangkan plasmanya.

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini

Berita Terbaru

Pembangunan Infrastruktur Sekolah Rakyat jadi Tonggak Pemerataan Pendidikan

Oleh: Didin Waluyo)* Komitmen pemerintahan Prabowo Subianto dalam mewujudkan akses pendidikanyang lebih merata terlihat semakin nyata. Pemerintah akhirnya menetapkanDesember 2025 sebagai titik awal pembangunan Infrastruktur Sekolah Rakyat.  Langkah ini dipandang sebagai dorongan baru untuk menegaskan bahwapendidikan tidak boleh menjadi hak istimewa bagi segelintir kelompok saja.Pembangunan ini juga menjadi sinyal kuat bahwa negara mulai menempatkankualitas dan aksesibilitas pendidikan sebagai prioritas utama.  Pembangunan infrastruktur ini masuk dalam pembangunan tahap II yang dilakukandi 104 lokasi di seluruh Indonesia. Dengan memulai proyek pada akhir 2025, pemerintah ingin memastikan bahwa percepatan pembangunan dapat segeradirasakan oleh masyarakat luas. Menteri Pekerjaan Umum (PU) Dody Hanggodo mengatakan, Pembangunan Sekolah Rakyat Adalah bentuk nyata komitmen pemerintah untuk membangunsumber daya manusia yang unggul. Ia menjelaskan bahwa Pembangunan tahap II dilakukan guna memperluas akses Pendidikan berkualitas bagi anak-anak darikeluarga kurang mampu.  Berdasarkan data yang dihimpun dari Kementerian PU, total anggaran yang dialokasikan untuk percepatan pembangunan Sekolah Rakyat ini sebsar Rp20 triliun, yang mana biaya pembangunan diperkirakan Rp200 miliar per sekolah. Sementara itu 104 lokasi yang tersebar antara lain, 27 lokasi di Sumatera, 40 lokasidi Jawa, 12 lokasi di Kalimantan,...
- Advertisement -

Baca berita yang ini