Banyak Pebulutangkis Cedera, Legenda Denmark Sentil BWF

Baca Juga

MATA INDONESIA, NUSA DUA – Legenda bulutangkis Denmark, Mathias Boe menyentil BWF (Federasi Bulutangkis Dunia) karena jadwal pertandingan yang sangat dapat dan mengakibatkan banyak pemain cedera.

Padatnya jadwal turnamen bulutangkis sejak September lalu membuat banyak pemain cedera. Teranyar, tunggal putra Jepang, Kento Momota dan Rasmus Gemke (Denmark) cedera saat tampil di BWF World Tour Finals 2021.

Ada banyak nama lain yang cedera saat menjalani delapan turnamen dalam kurun waktu 10 pekan terakhir sejak September lalu, mulai dari Piala Sudirman hingga BWF World Tour Finals 2021. Padatnya jadwal membuat banyak pemain tumbang.

Bahkan, Marcus Fernaldi Gideon/Kevin Sanjaya Sukamuljo mengkritik BWF karena memperlakukan pemain seperti robot terkait padatnya jadwal selama pandemi Covid-19.

“Pemain mendapat sanski ketika mengkritik BWF. Jadi, saya akan bicara atas nama mereka. Jadwal pasca-pandemi Covid-19 sangat luar biasa padat dan inilah hasilnya,” tulis Boe, di Instagram.

Boe tak sungkan mengkritik dua petinggi di BWF yang sama-sama berasal dari Denmark, Thomas Lund (Sekjen) dan Paul Erik Hoyer Larsen (Presiden).

“Sulit dipahami peran Tuan Lund dan Tuan Hoyer Larsen yang dulu adalah pemain kelas dunia, keduanya juga sering cedera karena padatnya jadwal turnamen,” katanya.

Di akun Twitter, Boe merilis jumlah pemain yang cedera saat menjalani jadwal padat sejak Piala Sudirman pada September lalu.

“Thomas/Uber Cup: 7, Denmar Open 2021: 11, French Open 2021: 6, Hylo Open 2021: 6, Indonesia Masters 2021: 3, Indonesia Open 2021: 3, World Tour Finals 2021: 4,” cuit Boe, yang dulu tampil di ganda putra bersama Carsten Mogensen.

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini

Berita Terbaru

Tokoh Agama Puji Ketegasan Presiden Prabowo Berantas Narkoba

Banten - Ulama kharismatik dari Kabupaten Lebak, KH Hasan Basri, memberikan apresiasi tinggi terhadap ketegasan Presiden Prabowo Subianto, dalam...
- Advertisement -

Baca berita yang ini