MATA INDONESIA, JAKARTA-Pemberian bantuan sosial khususnya selama pemberlakuan pembatasan kegiatan masyarakat (PPKM) dinilai efektif meningkatkan daya beli masyarakat. Hal itu dikatakan oleh Akademisi Universitas Jenderal Soedirman (Unsoed) Rio Dhani Laksana.
“Pemberian bansos bakal mendongkrak daya beli masyarakat, terutama masyarakat tidak mampu,” katanya.
Menurutnya, upaya untuk meningkatkan atau setidaknya mempertahankan daya beli masyarakat sangat diperlukan guna menjaga stabilitas roda perekonomian.
PPKM kata dia, dapat berpotensi menurunkan sisi permintaan masyarakat, sehingga menurunkan tingkat harga di pasar khususnya pada daerah yang menerapkannya.
Selain itu, program bansos diharapkan bisa meningkatkan daya beli, atau setidaknya mempertahankan daya beli terutama untuk masyarakat terdampak PPKM melalui berbagai program.
“Contohnya adalah penyaluran program keluarga harapan, BLT desa, penyaluran kartu sembako, kartu prakerja dan bansos tunai,” katanya.
Dia menambahkan upaya yang harus dilakukan adalah mengawasi penyaluran bansos tersebut agar tepat sasaran. “Perlu dipastikan apakah telah sesuai dengan kriteria yang ditetapkan dan benar tepat sasaran,” katanya.
Dia menambahkan beberapa kendala administrasi dalam penyaluran bantuan sosial tersebut harus diamati agar menjadi catatan untuk masa yang akan datang.
“Terlebih lagi, saat ini di setiap wilayah penyaluran juga telah dibentuk tim pendamping untuk level desa atau kelurahan sehingga akan ada pengawasan yang baik,” katanya.