MATA INDONESIA, JAKARTA – Bank Indonesia (BI) optimistis terjadi surplus kembar pada tahun 2021. Yaitu surplus Neraca Pembayaran Indonesia (NPI) dan surplus Neraca Transaksi Berjalan.
Gubernur BI Perry Warjiyo mengatakan, surplus NPI pada 2021 meningkat dari surplus NPI pada tahun 2020 yang mencapai USD 2,6 miliar.
“Ini dukungan dari transaksi berjalan yang mencetak surplus sekitar 0,2% Produk Domestik Bruto (PDB). Dan surplus transaksi modal dan finansial yang meningkat,” ujar Perry dalam pembacaan hasil rapat dengar pendapat Bank Indonesia dengan DPR.
Sedangkan pada tahun 2022, Perry memperkirakan kinerja NPI masih akan terjaga. Meski ia melihat ada perbalikan neraca transaksi berjalan menuju ke arah defisit.
Namun, defisit Transaksi Berjalan atau Current Account Deficit (CAD) pada tahun 2022 perkiraanya rendah atau berada dalam kisaran 1,1% PDB hingga 1,9% PDB.
Selain itu, surplus neraca transaksi modal dan finansial lebih besar dari tahun lalu. Terutama dari aliran modal asing yang masuk ke dalam negeri.
”Terutama dari arus modal asing, khususnya dalam bentuk penanaman modal asing (PMA) sejalan dengan langkah-langkah perbaikan iklim investasi di dalam negeri,” ujar Perry.