Banjir Dahsyat di Afrika Selatan, 400 Orang Dilaporkan Tewas

Baca Juga

MATA INDONESIA, DURBAN – Polisi, tentara, dan relawan penyelamat dikerahkan untuk memperluas pencarian puluhan jiwa yang masih hilang setelah banjir paling mematikan melanda kota pantai Durban, Afrika Selatan.

Pihak berwenang melaporkan bahwa korban meninggal dunia meningkat menjadi hampir 400 jiwa. Ini merupakan banjir terdahsyat yang menyebabkan setidaknya 41 ribu jiwa menjadi korban dan meninggalkan jejak kehancuran yang masif.

“Sayangnya jumlah korban jiwa terus meningkat dengan angka terakhir mencapai 395,” kata Kepala Daerah Kementerian Penanggulangan Bencana, Sipho Hlomuka dalam sebuah pernyataan, melansir France24, Sabtu, 16 April 2022.

Pemerintah mengoordinasikan operasi pencarian dan penyelamatan, jumlah resmi orang hilang di provinsi KwaZulu-Natal mencapai 55 jiwa.

Sebuah armada mobil dan helikopter yang membawa aparat kepolisian berangkat pada Jumat (15/4) pagi waktu setempat untuk menyisir sebuah lembah di pinggiran Marianhill, barat Durban, untuk mencari 12 orang yang dilaporkan hilang.

Direktur organisasi yang dikelola sukarelawan Penyelamatan Afrika Selatan, Travis Trower mengatakan timnya hanya menemukan mayat setelah menindaklanjuti 85 panggilan telepon.

Presiden Afika Selatan, Cyril Ramaphosa menggambarkan banjir tersebut sebagai bencana dengan proporsi yang sangat besar dan tidak pernah terjadi sebelumnya.

“Mari kita berdoa untuk orang-orang kita di KwaZulu-Natal agar mereka menerima penyembuhan yang diperlukan… sehingga mereka dapat melanjutkan hidup mereka,” kata sang presiden kepada jemaat gereja Tabernakel El-Shaddai di kota timur Ermelo.

Ribuan orang yang selamat harus kehilangan tempat tinggal setelah rumah mereka hancur. Para korban selamat ditempatkan di tempat penampungan yang tersebar di seluruh kota.

Layanan Cuaca Afrika Selatan mengeluarkan peringatan tentang badai petir dan banjir di KwaZulu-Natal selama akhir pekan Paskah.

“Berdasarkan peringatan yang kami terima, angin merusak diperkirakan akan melanda daerah-daerah di sepanjang pantai dari tengah hari (Jumat) hingga Sabtu malam,” kata Hlomuka, seraya menambahkan tim bencana dalam “siaga tinggi”.

Lebih dari 4.000 petugas polisi telah dikerahkan untuk membantu upaya bantuan dan menjaga hukum dan ketertiban di tengah laporan penjarahan sporadis.

Afrika Selatan masih berjuang untuk pulih dari pandemi Covid-19 dua tahun dan kerusuhan mematikan tahun lalu yang menewaskan lebih dari 350 orang.

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini

Berita Terbaru

Natal Berjalan Aman dan Damai, Masyarakat Rayakan dengan Sukacita

JAKARTA — Perayaan Natal 2024 di Indonesia berjalan dengan lancar dan damai, mulai dari malam kudus hingga hari raya. Masyarakat...
- Advertisement -

Baca berita yang ini