MATA INDONESIA, JAKARTA – Banjir besar merendam Kota Palopo Sulsel, Batam Kepulauan Riau dan Aceh Utara puluhan ribu warga mengungsi.
Banjir di Palopo merendam kota itu disebabkan curah hujan tinggi sejak Rabu 5 Oktober 2022 malam yang menyebabkan Sungai Latuppa meluap.
Ketinggian air bah ada yang mencapai dua meter dan merendam tiga kelurahan di Kota Palopo.
Ketiganya menurut Kepala Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Sulawesi Selatan, M Firda adalah Dangerakko, Salotellue, dan Ammasangan.
Ribuan orang mengungsi akibat banjir besar tersebut.
Pemandangan serupa juga terlihat di Kota Batam, saat air bah menggenangi pusat kota seperti Nagoya dan Seraya.
Selain karena curah hujan tinggi, tingginya banjir di Batam akibat pasang air laut.
Kepala Dinas Bina Marga dan Sumber Daya Air (BM-SDA) Kota Batam, Yumasnur, menyebutkan perilaku sebagian masyarakat yang membuang sampah di saluran air ikut memperparah banjir tersebut.
Sementara di Aceh Utara, dikabarkan seorang lansia wafat saat dievakuasi dari rumahnya yang kebanjiran ke Rumah Sakit Umum Cut Muetia, Kabupaten Aceh Utara, Aceh.
Kepala Bidang Pencegahan dan Kesiapsiagaan BPBD Aceh Utara, Mulyadi, menyebutkan banjir itu disebabkan enam sungai meluap sehingga merendam 12 kecamatan.
Lebih dari 34 ribu warga Aceh Utara diungsikan ke tempat-tempat yang kering.
Meski banyak kantor pemerintah yang ikut terendam banjir, namun pelayanan umum tetap berjalan di tempat darurat.
Aceh Utara bisa dibilang lumpuh, karena selain kegiatan pelayanan publik diliburkan, termasuk anak sekolah.
Perilaku sebagian masyarakat yang kurang peduli dengan lingkungan karena banyak sampah yang membuat drainase tersumbat.