Banjir Bandang di Puncak Bogor, Apa Kata Bupati dan Wakilnya?

Baca Juga

MATA INDONESIA, BOGOR – Memasuki tahun 2021 bencana alam datang bertubi-tubi di Indonesia. Salah satu bencana alam yang cukup besar adalah banjir bandang yang melanda kawasan Gunung Mas, Kecamatan Cisarua, Kabupaten Bogor.

Saat ini Bupati Bogor Ade Yasin menegaskan bahwa pihaknya tengah melakukan investigasi penyebab bencana banjir bandang ini. Ia mengaku tidak ingin berspekulasi.

“Ini kan sedang diinvestigasi penyebabnya, apakah ada penggundulan atau tidak, karena kejadian banjir ini membawa material lumpur yang sangat banyak, karena kali (Cisampay) tidak adapat menampung sehingga luber kemana-mana ke rumah warga. Ini yang memang sedang diteliti penyebabnya apa,” kata Ade, Rabu 20 Januari 2021.

Memang diakui bahwa wilayah ini adalah kawasan hutan lindung sehingga spekulasi bermunculan yang mengaitkan bahwa banjir bandang terjadi karena adanya penggundulan liar.

Hal ini dibantah oleh Wakil Bupati Bogor Iwan Setiawan. Ia menyatakan bahwa bencana ini bukan semata-mata karena ada penggundulan liar.

“Ya di sini hutan lindung. Tidak ada bangunan di atasnya, tidak ada penebangan. Yang ada air terjun yang memang intensitas air yang cukup tinggi, dan juga ada balok atau pohon yang tumbang yang menahan air, akhirnya jadi air bah. Kalau dilihat dari wilayah sini, ini sangat steril dari penebangan liar, bangunan, dan sebagainya,” kata Iwan.

Ia menilai banjir disebabkan naiknya debit air di curug. Naiknya debit air karena laju air tertahan balok atau pohon tumbang.

Hingga saat ini penyebab banjir masih terus diinvestigasi agar tindakan pencegahan bisa dilakukan di masa depan terutama bila cuaca ekstrem melanda.

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini

Berita Terbaru

Tol Baru, Tantangan Baru: Polisi Siapkan Strategi Hadapi Kepadatan di Jogja saat Nataru

Mata Indonesia, Yogyakarta - Tol Jogja-Solo segmen Klaten-Prambanan dipastikan mulai beroperasi secara fungsional selama libur Natal dan Tahun Baru (Nataru) 2024/2025. Kehadiran tol ini diperkirakan akan meningkatkan jumlah kendaraan yang masuk ke wilayah Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY). Untuk mengantisipasi kepadatan, polisi lalu lintas telah mempersiapkan sejumlah rekayasa lalu lintas.
- Advertisement -

Baca berita yang ini