Bangsa Indonesia Tidak Bisa Maju Jika Lebih Senang Jadi Pengikut

Baca Juga

MATA INDONESIA, JAKARTA Indonesia tidak akan bisa maju jika mengikuti cara negara lain. Kita harus menciptakan jalan atau rel sendiri untuk menjadi negara maju.

Hal itu diungkapkan Presiden Jokowi pada pembukaan Kongres DPP Persatuan Alumni Gerakan Mahasiswa Nasionalis Indonesia (GMNI), di Jakarta, Senin 6 Desember 2021.

“Kita harus menemukan cara baru, mencari rel-rel baru. Kita tidak boleh melalui anak tangga yang dahulu dilalui negara maju. Kalau itu kita lakukan kita tidak mungkin bisa mendahului negara maju. Ini pasti,” ujar Presiden Jokowi.

Kita tidak cukup menaiki anak tangga, kita harus melompat untuk menyamai posisi negara-negara maju tersebut.

Kalau tidak melompat, kita tidak akan pernah bisa mendahului negara-negara yang sudah lebih dahulu maju.

Bangsa Indonesia harus berwatak trend setter, bukan watak follower.

Itu sebabnya, kedaulatan Indonesia harus diperjuangkan dengan inovasi, harus diperjuangkan dengan penguasaan ilmu pengetahuan dan teknologi.

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini

Berita Terbaru

MK Hapus Presidential Threshold 20%, DEMA UIN Sunan Kalijaga: Hak Politik dan Kedaulatan Rakyat Telah Kembali

Mata Indonesia, Yogyakarta - Dewan Eksekutif Mahasiswa (DEMA) UIN Sunan Kalijaga Yogyakarta merespon langkah Mahkamah Konstitusi yang telah mengabulkan gugatan yang diajukan oleh Enika Maya Oktavia, Enika Maya Oktavia, Faisal Nasirul Haq, dan Tsalis Khoriul Fatna. Mereka seluruhnya adalah mahasiswa sekaligus anggota Komunitas Pemerhati Konstitusi (KPK) Fakultas Syariah dan Hukum, UIN Sunan Kalijaga Yogyakarta.
- Advertisement -

Baca berita yang ini