MATA INDONESIA, JAKARTA – Mantan narapidana terorisme (napiter), Heri S dan Ustaz Agus Mahmudi berupaya memperbaiki stigma masyarakat terhadap mereka. Caranya dengan turut berpartisipasi menjadi relawan korban gempa di Mamuju, Sulawesi Barat.
“Dulu kami memang pernah mempunyai kesalahan, yang waktu itu berakibat merugikan orang lain, keluarga dan diri juga kami sendiri. Untuk itu agar teman-teman eks tidak merasa berkecil hati dan merasa dikucilkan di masyarakat, dan agar tidak mengulangi kesalahan yang sama,” kata Heri dalam pesan yang diterima Mata Indonesia News, Rabu 24 Februari 2021.
Misi kemanusiaan yang telah dilakukan selama ini pun bisa dirasakan oleh masyarakat, terutama di daerah yang terdampak bencana. Terlebih mereka saat ini ingin melakukan hal bermanfaat untuk masyarakat Indonesia bahkan seluruh dunia.
“Kami selalu terbuka dengan siapa saja, termasuk dengan pihak aparat, masyarakat maupun dengan organisasi atau lembaga lainnya. Kehadiran kami selama ini juga disambut baik oleh masyarakat,” kata Agus Mahmudi.
Awalnya mereka pernah terlibat aksi bom Kedutaan Besar Australia dan kesulitan bangkit dari stigma negatif usai bebas dari lapas. Namun mereka tidak tinggal diam dan terus berusaha memperbaiki citra di masyarakat dengan mengikuti kegiatan sosial di sebuah lembaga bernama Yayasan And We Care.
Maka keduanya pun berterima kasih atas dukungan masyarakat serta membuka pintu jika ada saran dari pihak lain.
“Terima kasih atas partisipasinya dan komunikasinya selama ini ke keluarganya, ke yayasan juga ke para pengurus takmir Masjid Al Furqoon. Jika ada perihal terkait program yayasan yang tidak pas, yang menyimpang atau ada unsur akan melanggar aturan dari pemerintah, yang nantinya akan menimbulkan masalah atau melanggar hukum agar disampaikan,” kata mereka.