Ayah Carlos Tevez Meninggal Dunia karena Covid-19

Baca Juga

MATA INDONESIA, BUENOS AIRES – Carlos Tevez menarik diri dari pertandingan Boca Juniors melawan Newell’s Old Boys karena ayahnya, Segundo Raimundo Tevez, meninggal dunia karena Covid-19.

Mantan pemain Manchester United dan Manchester City itu kembali ke Buenos Aires setelah mendapat kabar ayah angkatnya itu meninggal dunia. Sebelumnya, Segundo sudah dirawat selama beberapa pekan dan dalam kondisi kritis.

Dokter sudah memperingatkan Tevez dan keluarganya bahwa peluang Segundo hidup sangat tipis. Segundo, suami dari tante Tevez, Adriana, mengadopsi Tevez setelah ayah kandungnya meninggal dunia sebelum Tevez lahir.

“Boca Juniors berduka cita atas meninggalnya Don Segundo, ayah Carlos Tevez, dan kami semua merasakan kesedihan yang dirasakan keluarga dan teman-temannya. Tetap kuat,” cuit akun Twitter Boca Juniors, dikutip dari The Sun, Senin 22 Februari 2021.

Segundo menjalani operasi pada lehernya di awal 2020 sebelum akhirnya terpapar Covid-19 beberapa waktu lalu. Musim panas lalu, Segundo sempat dirawat selama 45 hari di ruang ICU saat terpapar Covid-19.

Sempat keluar dari rumah sakit, Segundo, yang punya riwayat penyakit diabetes, kembali dilarikan ke rumah sakit setelah kesehatannya drop hingga akhirnya meninggal dunia.

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini

Berita Terbaru

Pembangunan Infrastruktur Sekolah Rakyat jadi Tonggak Pemerataan Pendidikan

Oleh: Didin Waluyo)* Komitmen pemerintahan Prabowo Subianto dalam mewujudkan akses pendidikanyang lebih merata terlihat semakin nyata. Pemerintah akhirnya menetapkanDesember 2025 sebagai titik awal pembangunan Infrastruktur Sekolah Rakyat.  Langkah ini dipandang sebagai dorongan baru untuk menegaskan bahwapendidikan tidak boleh menjadi hak istimewa bagi segelintir kelompok saja.Pembangunan ini juga menjadi sinyal kuat bahwa negara mulai menempatkankualitas dan aksesibilitas pendidikan sebagai prioritas utama.  Pembangunan infrastruktur ini masuk dalam pembangunan tahap II yang dilakukandi 104 lokasi di seluruh Indonesia. Dengan memulai proyek pada akhir 2025, pemerintah ingin memastikan bahwa percepatan pembangunan dapat segeradirasakan oleh masyarakat luas. Menteri Pekerjaan Umum (PU) Dody Hanggodo mengatakan, Pembangunan Sekolah Rakyat Adalah bentuk nyata komitmen pemerintah untuk membangunsumber daya manusia yang unggul. Ia menjelaskan bahwa Pembangunan tahap II dilakukan guna memperluas akses Pendidikan berkualitas bagi anak-anak darikeluarga kurang mampu.  Berdasarkan data yang dihimpun dari Kementerian PU, total anggaran yang dialokasikan untuk percepatan pembangunan Sekolah Rakyat ini sebsar Rp20 triliun, yang mana biaya pembangunan diperkirakan Rp200 miliar per sekolah. Sementara itu 104 lokasi yang tersebar antara lain, 27 lokasi di Sumatera, 40 lokasidi Jawa, 12 lokasi di Kalimantan,...
- Advertisement -

Baca berita yang ini