ASN Diboyong ke Bali Bantu Cegah Pariwisata Kolaps

Baca Juga

MATA INDONESIA, JAKARTA-Ekonom Center of Reform on Economics (CORE) Piter Abdullah angkat bicara soal pemerintah yang bakal membawa 25 persen aparatur sipil negara (ASN) pada tujuh kementerian atau lembaga di bawah Kementerian Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi untuk bekerja dari Bali.

Menurutnya, rencana pemerintah tersebut bersifat selektif. Artinya, tidak semua ASN kemudian bisa kerja dari Bali, tetapi hanya pekerjaan-pekerjaan tertentu saja yang memungkinkan.

“Seperti konsinyering penulisan laporan, rapat-rapat pembahasan regulasi atau peraturan pemerintah hingga UU, ini bisa dilakukan di Bali. Dan itu menjadi cara sederhana membantu masyarakat Bali,” ujarnya.

Dia menjelaskan, dunia pariwisata khususnya di destinasi utama seperti Bali sangat terdampak oleh pandemi. Bahkan, diketahui kondisi di Bali saat pandemi lebih buruk dibandingkan ketika terjadi bom Bali.

“Dunia pariwisata merupakan jantung perekonomian mereka. Hampir seluruh masyarakat di sana bergantung kepada pariwisata. Kalau menunggu tanpa tahu sampai kapan, dunia pariwisata di Bali bisa keburu kolaps,” katanya.

Upaya untuk membantu pariwisata Bali atau masyarakat Bali secara keseluruhan mungkin menjadi latar belakang adanya kebijakan work from Bali ini. Piter mengatakan berdasarkan informasi, saat ini Bali menjadi tempat yang cukup aman dan nyaman untuk dijadikan base camp bekerja online.

“Meskipun hanya 16 hotel yang dilibatkan, tapi ajakan work from Bali ini akan berdampak luas. Salah satunya yakni, memunculkan keyakinan banyak orang untuk kembali berwisata ke Bali,” katanya.

Dia mengatakan, yang dibutuhkan saat ini adalah keyakinan masyarakat bahwa bisa berwisata secara aman dan nyaman di tengah pandemi. Dan saat ini kata dia, pemerintah saat ini sedang mempersiapkan program-program wisata yang aman dan nyaman serta memenuhi protokol kesehatan.

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini

Berita Terbaru

Waspada Ancaman Radikalisme Jelang Pilkada Papua 2024

Jayapura – Masyarakat untuk tetap berhati-hati terhadap potensi munculnya ancaman radikalisme, terorisme serta tindakan intoleransi jelang Pilkada Serentak 2024. Menjelang...
- Advertisement -

Baca berita yang ini