MINEWS.ID, JAKARTA – Nama Asmar Latin Sani tiba-tiba saja menjadi terkenal dan viral Agustus 2003. Ketenaran itu terjadi setelah polisi menemukan kepalanya nyangkut di lantai tiga Hotel JW Marriott, yang dia ledakkan 5 Agustus tahun itu.
Sementara tubuhnya tidak diketahui rimbanya, karena besarnya daya ledak bom yang direkatkan pada tubuh Asmar untuk menghancurkan bangunan milik jaringan hotel Amerika Serikat (AS) itu.
Padahal selama hidupnya, Asmar hanya seroang operator mesin foto kopi di sebuah gerai kecil di Bengkulu.
Menurut penyelidikan polisi tiga hari setelah peristiwa peledakan tersebut, diketahui Asmar masuk ke halaman hotel di Kawasan Mega Kuningan tersebut menggunakan minibus Toyota Kijang tua bernomor polisi B 7462 ZN dan saat tiba di depan lobi.
Sekitar pukul 12.45 WIB dan 12.55 WIB bom yang dilekatkan ke tubuh Asmar dan yang berada di mobil tersebut diledakkan menggunakan ponsel.
Ledakkan itu bukan hanya membuat kepala Asmar melayang terpisah dari tubuhnya, tetapi juga menghancurkan hampir seluruh kaca hotel berbintang lima tersebut berlantai 30 itu. Banyak kamar juga porak-poranda.
Teror tersebut bukan hanya menghancurkan tubuh dan ‘menerbangkan’ kepala Asmar tetapi juga menewaskan 12 orang dan menciderai 150 lainnya. Sebagian besar adalah ekspatriat Amerika Serikat yang dikabarkan sedang mengadakan pertemuan di hotel tersebut.
Setelah itu JW Marriott ditutup selama lima minggu dan setelah melakukan operasi perlengkapan mulai menyelesaikan renovasi kembali yang dilakukan sejak Senin, 8 September 2003.
Hasil penyelidikan polisi menemukan Asmar adalah anak murid dokter Azahari, teroris terkenal se Asia Tenggara bahkan mungkin Asia. Sebab, sebelum meledakkan diri dan hotel tersebut dia sempat menemui gurunya itu.
Enam tahun kemudian, Marriott masih dipandang sebagai simbol barat dan Amerika Serikat, musuh para teroris berjanggut.
Pada 17 Juli 2009 hotel JW Marriott bersama dengan hotel Ritz-Carlton kembali diguncang bom bunuh diri. Bom itu setidaknya menewaskan sembilan orang dan melukai 50 orang lainnya yang terdiri dari warga negara Indonesia dan warga negara asing.