MATA INDONESIA, WASHINGTON – Menteri Luar Negeri Amerika Serikat (AS), Antony Blinken tak lagi mendukung pengakuan administrasi mantan Presiden Donald Trump atas Dataran Tinggi Golan yang diakui sebagai bagian dari Israel.
Mantan Presiden Donald Trump secara resmi memberikan pengakuan AS atas Dataran Tinggi Golan sebagai wilayah dari Israel tahun 2019. Sementara Israel merebut Daratan Tinggi Golan dari Suriah dalam perang Timur Tengah tahun 1967 dan menganeksasi tahun 1981 dalam suatu tindakan yang tidak diakui secara internasional.
“Sebagai masalah praktis, kendali Golan dalam situasi itu saya pikir tetap penting bagi keamanan Israel,” kata Menlu AS, Antony Blinken, melansir Reuters, Selasa, 9 Februari 2021.
“Pertanyaan hukum adalah sesuatu yang lain dan seiring waktu jika situasinya berubah di Suriah, itu adalah sesuatu yang kami lihat, tetapi kami jauh dari itu,” sambungnya.
Blinken menambahkan bahwa pemerintah Presiden Suriah, Bashar al-Assad serta kehadiran kelompok milisi yang didukung oleh Iran menimbulkan ancaman keamanan yang serius bagi Israel.
Blinken juga menegaskan kembali akan komitmen pemerintahan Presiden Joe Biden untuk mempertahankan kedutaan AS di Yerusalem, setelah pemerintahan mantan Presiden Donald Trump mengakui kota tersebut sebagai ibu kota Israel.
Meski demikian, Presiden Biden dan timnya memastikan akan memulihkan hubungan dengan Palestina yang terputus akibat Trump. Bukan hanya itu Presiden Biden juga memastikan akan melanjutkan bantuan dan menolak tindakan sepihak, seperti pembangunan permukiman Israel di wilayah pendudukan.