MATA INDONESIA, INTERNASIONAL – Presiden Donald Trump akan secara tajam mengurangi pasukan Amerika Serikat di Afganistan dari 4,500 menjadi 2,500 pasukan sebelum ia meninggalkan Gedung Putih.
Akan tetapi, keputusan Trump memicu teguran dari para senior Partai Republik dan Demokrat yang khawatir hal itu akan merusak keamanan juga merusak perundingan damai dengan Taliban.
Pejabat Menteri Pertahanan AS, Christopher Miller mengonfirmasi mengurangi pasukan tersebut di Afganistan dan Irak, dari semula 3,000 menjadi 2,500 pasukan.
“Pada Januari 2021, pasukan kami, jumlah mereka di Afganistan, akan menjadi 2,500 tentara. Jumlah pasukan kami di Irak juga akan menjadi 2,500 pada tanggal yang sama,” kata Miller, melansir Reuters, Rabu, 18 November 2020.
Di lain kesempatan, petinggi Partai Republik di Senat, Mitch McConnell memperingatkan terhadap setiap perubahan besar dalam pertahanan atau kebijakan luar negeri AS dalam beberapa bulan ke depan, termasuk penarikan pasukan besar-besaran di Afganistan dan Irak.
“Sangat penting di sini dalam beberapa bulan ke depan untuk tidak melakukan perubahan apa pun terkait pertahanan atau kebijakan luar negeri,” kata McConnell yang menentang penarikan tersebut.