MATA INDONESIA, WASHINGTON – Juru bicara Departemen Luar Negeri Amerika Serikat, Ned Price mengatakan bahwa kegiatan dunia maya berbahaya Korea Utara mengancam AS dan sekutunya. Hal ini akan dimasukkan dalam tinjauan berkelanjutan kebijakan AS terhadap Pyongyang.
“Korea Utara merupakan ancaman dunia maya yang signifikan bagi lembaga keuangan, tetap menjadi ancaman spionasse dunia maya. Korut mempertahankan kemampuan untuk melakukan serangan dunia maya yang mengganggu,” kata Ned Price, melansir Reuters, Kamis, 18 Februari 2021.
“Peninjauan kami atas kebijakan ke Korea Utara akan mempertimbangkan totalitas aktivitas jahat dan ancaman yang berasal dari Korea Utara … Tentu saja aktivitas dunia maya yang berbahaya adalah sesuatu yang juga kami evaluasi dan lihat dengan cermat, ” ucapnya.
Bukan hanya itu, belakangan ini Korea Utara juga dikenal memiliki banyak peretas atau hacker yang berbahaya. Hacker Pyongyang bahkan tidak hanya mencuri uang, melainkan juga data vaksin virus corona atau COVID-19.
Setidaknya terdapat ribuan personel hacker asal Korea Utara yang terlatih dan telah menyerang banyak perusahaan dan institusi. Belum lama ini, hacker Korea Utara dilaporkan PBB telah mencuri lebih dari 300 juta dollar AS atau sekitar 4,18 triliun dalam bentuk kriptokurensi untuk mendanai program senjatanya.
Lembaga-lembaga keuangan dan perdagangan diretas hacker Korea Utara untuk meraup dana bagi pengembangan nuklir dan rudal Pyongyang, tulis dokumen PBB yang dikutip AFP. Disebutkan pula bahwa sebagian besar uang didapat dari dua pencurian akhir tahun lalu.