MATA INDONESIA, WASHINGTON – Presiden Amerika Serikat (AS), Joe Biden dan Perdana Menteri Jepang, Yoshihide Suga akan merepresentasikan front persatuan di Taiwan dalam pertemuan puncak pada Jumat (16/4) waktu setempat. Hal ini dilaporkan pejabat senior pemerintah AS.
Biden dan Suga diperkirakan akan menyetujui pernyataan bersama mengenai klaim Cina. Kedua pemimpin negara tersebut juga diprediksi akan membahas perlakuan Beijing terhadap Muslim di wilayah Xinjiang, dan pengaruh Cina atas Hong Kong.
Pada kesempatan yang sama, Negeri Sakura juga akan mengumumkan investas senilai 2 miliar dolar AS di telekomunikasi 5G untuk melawan Huawei Technologies China (HWT.UL).
“Anda telah melihat serangkaian pernyataan dari Amerika Serikat dan Jepang tentang keadaan lintas-selat di Taiwan, tentang keinginan kami untuk memelihara perdamaian dan stabilitas, tentang melestarikan status quo, dan saya berharap Anda akan melihatnya baik pernyataan resmi maupun konsultasi tentang masalah ini,” tutur pejabat senior pemerintahan AS, melansir Reuters, Jumat, 16 April 2021.
Terakhir kali para pemimpin AS dan Jepang membahas masalah Taiwan adalah pada 1969, ketika PM Jepang mengatakan pemeliharaan perdamaian dan keamanan di wilayah Taiwan penting untuk keamanannya sendiri. Itu sebelum Tokyo menormalisasi hubungan dengan Beijing.
Langkah tersebut sekarang bertujuan untuk meningkatkan tekanan pada Cina. Namun, pernyataan seperti itu tampaknya tidak sesuai dengan apa yang diharapkan AS dari Suga –yang mewarisi kebijakan Cina yang berusaha menyeimbangkan masalah keamanan dengan hubungan ekonomi.
Dalam sebuah pernyataan setelah pertemuan pada Maret antara menteri pertahanan dan luar negeri AS-Jepang, kedua belah pihak menggarisbawahi pentingnya perdamaian dan stabilitas di Selat Taiwan dan berbagi keprihatinan serius tentang hak asasi manusia di Hong Kong dan Xinjiang.