AS Disebut Bodoh karena Buang Tubuh Osama bin Laden ke Laut

Baca Juga

MATA INDONESIA, ISLAMABAD – Salah satu jurnalis asal Pakistan, Suhail Abbasi yang meliput operasi di lapangan mengatakan bahwa apa yang terjadi di Abbottabad pada Mei 2011 tidak lebih dari sebuah pertunjukan untuk menyelamatkan wajah Washington di depan komunitas global dan warga Amerika Serikat (AS).

Sementara seorang saksi mata, Raja Harun menyatakan bahwa tindakan AS membuang jasad pemimpin Al Qaeda, Osama bin Laden, ke laut adalah hal yang bodoh dan konyol.

Harun mengamati seluruh operasi yang sedang berlangsung, hingga ketika pemerintah Pakistan mengeluarkan pernyataan yang disebut Komisi Abbottabad. Sementara ia tinggal beberapa meter dari gedung yang diduga ditempati bin Laden.

“Kami semua yakin Osama bin Laden tidak ada di gedung itu. Tapi keluarganya pasti telah tinggal di daerah itu selama beberapa tahun,” salah satu saksi mata, Raja Harun, mengatakan kepada Sputnik, melansir Far News.

“Sama seperti semua orang di dunia, kami dikejutkan oleh laporan media Amerika dan Barat bahwa Osama bin Laden telah terbunuh di kota kami. Kemudian wartawan, baik lokal maupun asing, mulai berdatangan,” sambungnya.

“Ini diikuti dengan pernyataan dan ucapan selamat dari (Presiden AS saat itu Barack) Obama atas pembunuhan kepala organisasi teroris paling berbahaya di dunia. Fakta bahwa tubuhnya dibuang ke laut adalah hal yang bodoh dan konyol,” tambah Harun.

Operasi Neptune Spear adalah nama sandi operasi AS untuk melenyapkan pemimpin sekaligus pendiri Al-Qaeda itu. Sejak akhir 1990-an, bin Laden bersembunyi di Afghanistan dengan dukungan dari Taliban – yang menguasai sebagian negara itu.

Setelah serangan teror 11 September 2001 di World Trade Center di New York dan gedung Pentagon di Washington, yang merenggut nyawa lebih dari 3.000 jiwa, AS menuntut ekstradisi bin Laden dari Afghanistan. Dan penolakan Taliban untuk mengekstradisi bin Laden mendorong intervensi militer AS selama hampir 20 tahun di negara itu.

Namun, bin Laden berhasil lolos dari penangkapan setelah rezim Taliban di Afghanistan digulingkan oleh AS dan sekutunya. Selama beberapa tahun, pemimpin Al-Qaeda itu terus aktif secara politik, kerap muncul di TV, dan membuat ancaman baru, sementara lokasinya tetap tidak diketahui.

Tahun 2010, dinas intelijen luar negeri AS, CIA, melacak kurir bin Laden yang mengunjungi kompleks di kota Abbottabad, Pakistan. Operasi untuk membunuh pemimpin Al-Qaeda dimulai pada 1 Mei 2011.

Tubuh bin Laden kemudian dibawa ke pangkalan AS di Jalalabad Afghanistan. Di sana, mayat itu difoto dan sehari setelahnya, analisis DNA memastikan bahwa itu adalah tubuh Osama bin Laden. Setelah itu, jenazahnya dibawa ke kapal induk USS Carl Vinson di Laut Arab dan dijatuhkan ke laut sesuai dengan kebiasaan Muslim sebelum pihak independen dapat mengkonfirmasi kematian bin Laden.

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini

Berita Terbaru

Semua Pihak Perlu Bersinergi Wujudkan Pilkada Damai

Pelaksanaan Pemilihan Kepala Daerah (Pilkada) merupakan momen penting dalam kehidupan demokrasi di Indonesia. Pilkada tidak hanya sekadar agenda politik,...
- Advertisement -

Baca berita yang ini