MATA INDONESIA, JAKARTA – Arab Saudi akan menggunakan “tangan besi” kepada mereka yang mengancam keamanan dan stabilitas kerajaan, demikian ditegaskan oleh Putra Mahkota, Mohammed bin Salman. Pernyataan sang Putra Mahkota hadir menyusul insiden pengeboman pemakaman umat Kristen di Jeddah.
Ledakan bom terjadi saat upacara peringatan di Arab Saudi dan turut melukai empat orang. Seorang warga Inggris, seorang polisi Yunani, dan seorang penjaga Saudi termasuk di antara yang terluka usai bahan peledak sengaja dilempar ke dinding pemakanan Kristen di Jeddah, Rabu (11/11).
“Kami akan terus menyerang dengan tangan besi, siapa pun yang berpikir untuk mengancam keamanan dan stabilitas kami,” tegas Putra Mahkota Mohammed bin Salman –penguasa de facto kerajaanm dalam pidato yang disiarkan oleh kantor berita Saudi (SPA), melansir Reuters, Jumat, 13 November 2020.
Sang Putra Mahkota kembali menegaskan komitmen Arab Saudi untuk menghadapi ekstemisme, menolak, dan mengutuk segala bentuk tindakan teroris di tanah Arab Saudi.
Pihak ISIS (Islamic State in Iraq and Syria) mengklaim bahwa pihaknya yang berada di balik serangan bom tersebut. Mereka mengatakan, serangan tersebut merupakan balasan atas sikap Prancis soal kartun Nabi Muhammad SAW.
Tak mengherankan bila kemudian ISIS menargetkan Konsul Prancis yang turut hadir dalam upara peringatan akhir Peran Dunia (PD) I tersebut.