Apa Kata Sandiaga Uno tentang Fenomena Panic Buying?

Baca Juga

MATA INDONESIA, JAKARTA – Fenomena ‘panic buying’ terjadi di Indonesia setelah pemerintah mengumumkan kasus positif corona beberapa hari lalu. Masyarakat ramai membeli bahan makanan dan kebutuhan lainnya dalam jumlah banyak atau secara berlebihan.

Menurut Sandiaga Uno, masyarakat harusnya lebih tenang dan memiliki kesadaran untuk mengkonsumsi sesuai kebutuhan, tidak berlebihan untuk mencegah kerugian pada orang lain.

“Jangan overstock, karena merugikan masyarakat lain,” kata Sandiaga Uno di Jakarta, Jumat 6 Maret 2020.

Menurutnya, di tengah panic buying ini, pemerintah harus bisa menyampaikan ke publik bahwa harga bahan pangan dan lainnya melimpah. Namun, tidak untuk diborong semuanya secara berlebihan.

“Panic buying terjadi karena adanya ketidakpastian dalam ekonomi, suplai dan bahan pokok. Hal ini perlu disosialisasikan,” ujar Sandi.

UMKM juga harus lihat peluang yang terjadi di setiap adanya ketidakpastian, jangan sampai masuk kepada fase kecemasan dan menimbulkan panic buying atau membeli tanpa rasional, ini tanggung jawa kita semua jangan saling menyalahkan kerja sama pemerintah pusat, pemerintah daerah dan dunia usaha masyarakat dibutuhkan,” kata Sandi menambahkan.

 

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini

Berita Terbaru

Musim Hujan sudah Guyur Bantul, Pemkab justru Perpanjang Darurat Kekeringan?, Ini Alasannya

Mata Indonesia, Bantul - Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Bantul telah mengajukan perpanjangan status darurat kekeringan hingga 31 Desember 2023. Keputusan ini didasarkan pada dampak yang masih dirasakan di beberapa kalurahan di Bumi Projotamansari akibat kekeringan, meski hujan deras sudah mengguyur Bantul.
- Advertisement -

Baca berita yang ini