Antisipasi PHK Besar-besaran, Jokowi Luncurkan Kartu Pra Kerja

Baca Juga

MATA INDONESIA, JAKARTA-Akibat efek virus corona, pemerintah mulai melihat adanya dampak pemutusan hubungan kerja (PHK) di beberapa sektor industry. Nah, untuk mengantisipasinya Presiden Joko Widodo (Widodo) bakal meluncurkan program kartu pra kerja diluar dari kebijakan yang lain.

Sekretaris Kementerian Koordinator Bidang Perekonomian Susiwijono mengatakan, covid-19 atau virus corona yang masih mewabah di Indonesia, membuat beberapa sektor melakukan PHK.

“Kami harus carikan solusi bagi teman-teman yang kerja kena PHK,” kata Susiwijono di kantornya, Selasa 17 Maret 2020.

Sampai saat ini, Susiwijono masih melakukan koordinasi dengan masing-masing otoritas, untuk mendata, industri mana saja yang paling banyak melakukan PHK.

“Teman-teman di masing-masing K/L dan sektornya pembinanya sudah mendata masing-masing. Kami akan menunggu laporannya untuk kita rumuskan bersama-sama. Policy-nya seperti apa, supaya komprehensif di dalam mengambil stimulus kebijakannya,” kata Susi.

Solusi tercepatnya, dalam mengantisipasi PHK ini, kata Susiwijono salah satunya adalah dengan mempercepat implementasi program kartu pra kerja.

Rencananya kartu program pra kerja baru akan berjalan pada 1 April 2020, kemudian dipercepat pada akhir Maret 2020, tapi kemudian program kartu pra kerja akan dijalankan pada minggu ini atau tepatnya pada 20 Maret 2020.

“Jadi mudah-mudahan, Jumat 20 Maret 2020 akan kita implementasikan soft launching dari program kartu pra-kerja. Hari ini kita akan proses PMO-nya (Project Management Office) siapa saja dan kita tetapkan hari ini,” ujarnya.

Dampak penyebaran virus corona begitu memukul industri pariwisata, khususnya travel agent Indonesia. Ancaman PHK mulai menghantui para pegawai travel agent, dan perhotelan.

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini

Berita Terbaru

Tindakan OPM Semakin Keji, Negara Tegaskan Tidak Akan Kalah Lawan Pemberontak

Organisasi Papua Merdeka (OPM) banyak melancarkan aksi kekejaman yang semakin keji. Maka dari itu, negara harus tegas untuk tidak...
- Advertisement -

Baca berita yang ini