Antisipasi Lonjakan Covid-19, Pemudik Diimbau Unduh e-HAC Sebelum Perjalanan

Baca Juga

MATA INDONESIA, JAKARTA – Masyarakat diimbau mengunduh aplikasi PeduliLindungi dan mengisi Electronic Health Alert Card (e-HAC).

Itu adalah sebuah kartu kewaspadaan kesehatan dengan bentuk elektronik diaplikasi PeduliLindungi sebelum melakukan perjalanan mudik.

“Pemudik wajib mengisi e-HAC di aplikasi PeduliLindungi dan yang diizinkan lewat adalah kategori hijau, jika kategori merah harus memiliki hasil PCR atau antigen,” ujar Kepala BNPB Letnan Jenderal TNI Suharyanto, Kamis 21 April 2022.

Jika ada pemudik yang belum melakukan vaksinasi Covid-19 tidak akan diputarbalikkan ke rumah, tetapi diarahkan ke pos-pos vaksinasi.

Di beberapa titik jalur mudik, menurut Suharyanto akan didirikan gerai vaksinasi covid-19

Selain itu petugas BNPB juga akan membagikan masker dan mengawasi protokol kesehatan para pemudik.

Para petugas itu akan ada di pos-pos pelayanan mudik, rest area dan tempat wisata.

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini

Berita Terbaru

Respon Cepat Pemerintah Kunci Keberhasilan Hadapi Karhutla

Oleh: Ricky Rinaldi Kebakaran hutan dan lahan (karhutla) merupakan salah satu bencana ekologis yang kerapmenjadi ancaman serius di Indonesia, terutama saat musim kemarau tiba. Namun, tahun 2025 ini, Indonesia menunjukkan kemajuan signifikan dalam mengendalikan karhutla berkat respon cepatdari pemerintah, khususnya pemerintah daerah. Keberhasilan ini bukan hanya hasil kebetulan, melainkan buah dari sinergi lintas sektor, kesiapsiagaan, serta kerja kolaboratif antara berbagaielemen seperti Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB), TNI, Polri, Manggala Agni, damkar, dan masyarakat. Kepala BNPB, Letjen TNI Dr. Suharyanto, menyampaikan bahwa langkah cepat dan sigapmenjadi kunci utama dalam mengendalikan karhutla sebelum api meluas dan sulit dikendalikan. Ia menekankan pentingnya pemadaman sejak api masih kecil agar tidak berkembang menjadikebakaran besar. Ia juga mengingatkan semua pihak agar tetap waspada menghadapi musimkemarau dan tidak lengah dalam menjaga kesiapsiagaan. Sikap proaktif ini terbukti efektif, seperti yang terjadi di Kabupaten Lima Puluh Kota, Sumatera Barat. Karhutla yang melanda kawasan perbukitan Harau berhasil dikendalikan meskipunmenghadapi medan geografis yang sulit, yakni bukit terjal berbatu. Hanya sekitar dua hektarelahan yang terbakar berkat kerja cepat tim gabungan. Hal serupa terjadi di Kabupaten Toba, Sumatera Utara, di mana karhutla seluas 10 hektare berhasil ditangani tanpa meluas lebih jauh. Keberhasilan ini tidak terlepas dari peran aktif pemerintah daerah dan tim tanggap darurat di lapangan. Kepala Pusat Data, Informasi, dan Komunikasi Kebencanaan BNPB,...
- Advertisement -

Baca berita yang ini