Anies Bermalam di Pulau Sebira, Ferdinand: Itu Hanya Gimmick Politik

Baca Juga

MATA INDONESIA, JAKARTA – Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan menginap di Pulau Sebira, Kepulauan Seribu. Dalam kesempatan itu, Anies juga menyebut dirinya sebagai satu-satunya Gubernur DKI Jakarta yang menginap di pulau tersebut.

Pernyataan ini pun menuai reaksi dari mantan politisi Partai Demokrat Ferdinand Hutahaean. Ia menilai bahwa kegiatan yang dilakukan Anies hanya sekedar ‘gimmick’ dalam politik.

“Kalau soal yang dilakukannya di Pulau Sebira itu, itu hal biasa dulu juga saya sendiri pernah terlibat membangun jaringan sampai ke Pulau Seribu sana, ngga pernah dulu kita teriak-teriak sama gubernur dulu, itu kan hanya gimmick politik, kasihan juga ngga ada yang memuji dia,” kata Ferdinand kepada Mata Indonesia News, Minggu 2 Mei 2021.

Ferdinand juga menilai bahwa mantan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan itu sedang memuji diri sendiri untuk mengangkat pamornya di tengah publik.

“Anies Baswedan sedang berusaha mati-matian untuk mengupgrade dirinya mengangkat dirinya ke permukaan,” kata Ferdinand.

Adapun, kehadirannya di Pulau Sebira sekaligus mengakhiri kunjungan Anies Baswedan di Kepulauan Seribu. Pulau tersebut berada di wilayah terluar dari Kepulauan Seribu. Dalam kunjungannya, Anies menyempatkan bersilaturahmi dengan Ketua RW 03, Kelurahan Pulau Harapan, Kabupaten Administrasi Kepulauan Seribu.

Usai bersilaturahmi, Anies langsung menuju tempat penjemuran ikan asin dan melanjutkan peninjauan ke Pembangkit Listrik Tenaga Surya (PLTS) yang diresmikan sejak November 2020.

 

 

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini

Berita Terbaru

Mengapresiasi Keberhasilan TNI Tembak Mati Anggota OPM Egianus Kogoya

Oleh : Loa Murib Keberhasilan Tentara Nasional Indonesia (TNI) dalam menindak tegas Kelompok OrganisasiPapua Merdeka (OPM) Kodap III Ndugama pimpinan Egianus Kogoya patut mendapatkanapresiasi yang tinggi. Langkah tegas ini menjadi cerminan komitmen negara dalam menjagakeutuhan wilayah Negara Kesatuan Republik Indonesia (NKRI), sekaligus melindungimasyarakat Papua dari ancaman kekerasan yang kerap dilakukan kelompok separatis. Operasipenindakan oleh TNI di Kampung Aleleng, Distrik Tangma, Kabupaten Yahukimo bukansekadar respons militer, tetapi juga bagian dari upaya mengembalikan ketenangan warga sipildi Papua Pegunungan. Aksi brutal OPM sebelumnya telah mengganggu stabilitas dan menimbulkan luka mendalam, termasuk pembunuhan terhadap para pekerja pembangunan gereja di Wamena. Tak hanya itu, kelompok ini juga terlibat dalam perusakan hutan untuk ladang ganja ilegal, sebuah aktivitasyang menunjukkan bahwa tindakan mereka tidak lagi sekadar bernuansa ideologis, namunjuga merusak ekosistem dan tatanan sosial di daerah tersebut. Dalam konteks ini, langkahTNI hadir sebagai bentuk perlindungan negara terhadap warga yang selama ini hidup dalamketakutan. Informasi dari masyarakat menjadi kunci dalam keberhasilan operasi tersebut. Saat aparatmemperoleh laporan tentang keberadaan empat anggota OPM...
- Advertisement -

Baca berita yang ini