Angkasa Pura II Tebar Insentif bagi Maskapai untuk Bantu Pemulihan Ekonomi

Baca Juga

MATA INDONESIA, JAKARTA-Saat ini pemerintah ebrupaya untuk memulihkan ekonomi Indonesia, dan mendorong ebrbagai aspek untuk ikut andil di dalamnya.

Salah satunya seperti yang dilakukan oleh PT Angkasa Pura II berkomitmen untuk turut andil dalam pemulihan industri penerbangan tanah air.

President Director PT Angkasa Pura II Muhammad Awaluddin mengatakan perseroan telah menjalankan sejumlah program kolaborasi dengan stakeholder guna menggeliatkan penerbangan nasional.

“AP II sebagai operator bandara mengedepankan kolaborasi dengan para stakeholder dalam mendorong dan mengakselerasi pemulihan penerbangan nasional,” ujarnya.

Salah satu bentuk kolaborasi yang dijalankan AP II untuk mendukung pemulihan penerbangan dan pariwisata adalah dengan memberlakukan atau menetapkan adanya lima skema insentif jasa kebandarudaraan bagi maskapai, yaitu:

  1. New Route Incentive (penerbangan dalam negeri, luar negeri dan kargo)

Insentif berupa 100 persen cashback untuk jasa pendaratan (landing charges) diberikan di bandara-bandara yang dikelola AP II, kecuali Bandara Soekarno-Hatta dan Bandara Kertajati, bagi maskapai yang membuka rute baru yang belum pernah diterbangi secara berjadwal dalam kurun waktu 6 bulan

  1. New Airlines Entrance Incentive (penerbangan luar negeri dan kargo)

Insentif berupa 100 persen cashback untuk jasa pendaratan (landing charges) diberikan di bandara-bandara yang dikelola AP II, kecuali Bandara Kertajati, bagi maskapai nasional dan asing yang belum beroperasi secara berjadwal di salah satu bandara AP II dalam kurun waktu 6 bulan

  1. Red Eye Incentive (penerbangan dalam negeri, luar negeri dan kargo)

Insentif berupa 100 persen cashback untuk jasa pendaratan (landing charges) dan jasa parkir pesawat (parking charges) khusus di Bandara Soekarno-Hatta, bagi maskapai yang membuka destinasi baru, rute baru dan penambahan frekwensi pada pukul 24.00 – 04.00 local time.

  1. Unschedule flight incentive (penerbangan tidak berjadwal dalam negeri dan luar negeri)

Insentif berupa 100 persen cashback untuk jasa pendaratan (landing charges) di bandara-bandara AP II kecuali Bandara Kertajati, untuk penerbangan tidak berjadwal yang diinisiasi oleh AP II atau pemerintah pusat/pemerintah daerah, sebagai contoh untuk mendukung program pariwisata

  1. Supporting facilities incentive (penerbangan dalam negeri, luar negeri dan kargo)

Insentif diberikan oleh masing-masing bandara AP II untuk mendukung kegiatan inaugural flight, sesuai fasilitas dan kemampuan masing-masing bandara. Sebagai contoh, kegiatan inaugural flight dapat berupa prosesi water salute dan sebagainya.

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini

Berita Terbaru

Flu Singapura Tak Ditemukan di Bantul, Dinkes Tetap Waspadai Gejala yang Muncul

Mata Indonesia, Bantul - Dinkes Kabupaten Bantul menyatakan bahwa hingga akhir April 2024 kemarin, belum terdapat kasus flu Singapura yang teridentifikasi. Namun, Dinkes Bantul tetap mengimbau masyarakat untuk tetap waspada. "Kami belum menerima laporan terkait kasus flu Singapura di Bantul. Kami berharap tidak ada," ujar Agus Tri Widiyantara, Kepala Dinas Kesehatan (Dinkes) Bantul, Sabtu 4 Mei 2024.
- Advertisement -

Baca berita yang ini