Angka Kematian Akibat Infeksi Virus Corona di Prancis Masih Tinggi

Baca Juga

MATA INDONESIA, INTERNASIONAL – Prancis mengonfirmasi terjadi 27,228 kasus baru akibat infeksi virus corona, dengan 302 angka kematian dalam 24 jam terakhir, berdasarkan data kementerian kesehatan pada Minggu (15/11), meski ada tanda-tanda penurunan tingkat kasus baru.

Hingga saat ini, Prancis telah mencatat 1,981,827 kasus infeksi virus corona yang telah divalidasi secara keseluruhan, sementara 44,548 orang dilaporkan meninggal dunia –jumlah kematian tertinggi ketujuh di dunia.

Tingginya angka virus corona membuat Prancis kembali menerapkan lockdown sesi kedua. Langkah ini diambil guna menekan laju penyebaran virus corona. Prancis sendiri memberlakukan lockdown pertama pada medio Maret-Mei.

Pemerintah Presiden Emmanuel Macron memberlakukan lockdown sesi kedua hingga awal Desember. Akan tetapi, pemerintah membuka kemungkinan, lockdown dapat diperpanjang jika wabah virus corona terus mengalami peningkatan.

Kebijakan pemerintah terkait lockdown menuai kecaman dari toko-toko dan bisnis. Mereka meminta kelonggaran pembatasan waktu belanja, terlebih untuk warga yang akan merayakan Hari Natal.

Sang presiden mengingatkan publik mengenai langkah-langkah kesehatan dasar untuk mencegah penyebaran virus corona terus meluas. Hal tersebut ia sampaikan di akun Twitter pribadinya.

“Perjuangan kami melawan epidemi melibatkan kami semua dan beberapa hari ke depan akan menentukan,” tulis Macron, melansir Reuters, Senin, 16 November 2020.

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini

Berita Terbaru

Perjuangkan Kesejahteraan Buruh dan Petani, Dani Eko Wiyono Siap Maju Calon Bupati Sleman Melalui Jalur Independen

Mata Indonesia, Sleman - Alumni aktivis 98 sekaligus aktivis yang selalu menyuarakan aspirasi buruh/pekerja Daerah Istimewa Yogyakarta, Dani Eko Wiyono ST. MT ini bertekad maju bakal calon bupati Sleman dalam Pilkada Sleman nanti. Dani menilai, hingga saat ini, mayoritas kehidupan buruh masih sangat jauh dari kata sejahtera. Buruh masih dianggap hanya sebagai tulang punggung ekonomi bangsa tanpa diperjuangkan nasib hidupnya.
- Advertisement -

Baca berita yang ini