MATA INDONESIA, TEL AVIV – Anggota Parlemen Israel (Knesset), Yair Golan mengatakan bahwa pemukim Yahudi yang tinggal di wilayah pemukiman ilegel Homesh yang berada di Tepi Barat sebagai manusia rendahan.
“Ini bukan manusia, mereka adalah manusia tercela. Seharusnya tidak ada seorang pun di sana,” tegas Yair Golan, melansir Middle East Monitor, Sabtu, 8 Januari 2022.
“Ketika saya memimpin Divisi (tentara) Yudea dan Samaria (Tepi Barat), saya tidak membiarkan siapa pun menetap di sana,” sambung Wakil Menteri Ekonomi dan anggota partai sayap kiri Meretz itu.
Sebagai informasi, pemukim di wilayah Homesh menghadapi penggusuran. Tanah tempat mereka membangun rumah merupakan tanah milik warga Palestina dari desa Burka di utara Tepi Barat yang diduduki.
Berbeda dari tipikal pemerintah Israel pada umumnya, Golan bahkan mengecam pemukim karena merusak properti milik rakyat Palestina.
“Mereka tidak menyebutkan bahwa orang-orang yang datang untuk menetap di sana (di Homesh) memicu kerusuhan di desa (Palestina) Burka, menghancurkan batu nisan, melakukan pogrom. Kami, orang-orang Yahudi yang telah menderita pogrom sepanjang sejarah, sekarang memberlakukan pogrom terhadap orang lain,” tuturnya.
Namun, kritiknya telah menyebabkan seruan agar Golan mundur. Perdana Menteri Israle, Naftali Bennett bahkan membalas kecaman Golan.
“Mereka yang menetap di Yudea dan Samaria adalah pelopor hari ini. Kami tidak mengambil tanah asing, kami telah merebut kembali tanah nenek moyang kami,” balas PM Naftali Bennett.