Anggota DPR AS Sebut Mantan Presiden Afghanistan Pengecut dan Penipu

Baca Juga

MATA INDONESIA, KABUL – Anggota Dewan Pengawas dan Reformasi DPR Amerika Serikat (AS) dari Partai Republik mendesak pemerintahan Joe Biden menginvestigasi laporan yang mengatakan mantan Presiden Afghanistan Ashraf Ghani melarikan diri dari Kabul dengan tas ransel berisi uang.

Dalam surat yang ditujukan kepada Jaksa Agung, Merrick Garland, anggota DPR dari Partai Republik, James Comer dan Glenn Grothman menyatakan keprihatinannya karena Ghani mungkin telah membawa kabur atau menggelapkan uang yang didanai oleh dana para pembayar pajak.

“Amerika Serikat harus melakukan segala dayanya untuk menyita dana yang diperoleh secara tidak sah yang digelapkan secara korup oleh Presiden Ghani. Jika dia mengalihkan dana dari tujuan yang dimaksudkan, AS harus membawanya ke pengadilan,” tulis Comer dan Grothman, melansir MSN.com.

“Presiden Ghani tidak hanya melarikan diri dari negara Afghanistan sebelum waktunya dan berkontribusi pada kejatuhan cepat pemerintah demokratis yang didukung Amerika di Kabul, tetapi dia juga membawa tas ransel penuh uang tunai senilai 169 juta USD,” tambah anggota parlemen.

Para anggota kongres menggambarkan Ghani sebagai seorang pengecut dan penipu. Mereka mencatat bahwa Paman Sam telah mendanai sebesar 145 miliar USD untuk bantuan ke Afghanistan selama dua dekade terakhir.

Sementara  dana senilai 837 miliar USD lainnya dihabiskan untuk mendanai upaya perang, dengan alasan bahwa jika Ghani menggelapkan dana dari pemerintah Afghanistan, maka dia kemungkinan juga menggelapkan dana pembayar pajak AS.

“Sangat penting bahwa pejabat pemerintah asing yang korup tidak diizinkan untuk secara pribadi memperkaya diri mereka sendiri dengan uang pembayar pajak AS yang dimaksudkan untuk menjaga kesejahteraan dan keamanan rakyat Afghanistan,” tulis mereka.

“Ini khususnya kasus di mana tindakan sembrono dan pengecut Presiden Ghani kemungkinan berkontribusi pada kecepatan Taliban mengambil alih negara dan menggulingkan pemerintah Afghanistan,” sambung keduanya.

Kedutaan Rusia di Kabul pertama kali menuduh bahwa Ghani pergi dengan empat mobil dan helikopter berisi uang tunai. Lebih lanjut, Ghani kabarnya terpaksa meninggalkan uang yang tidak muat di landasan bandara.

Duta Besar Afghanistan untuk Tajikistan kemudian menuduh bahwa Ghani telah pergi dengan 169 juta USD dan meminta Interpol untuk menangkapnya karena mencuri dana pemerintah Afghanistan.

Namun dalam sebuah video yang diunggah di jejaring sosial Facebook pada 18 Agustus 2021, Ghani membantah tudingan miring tersebut. Ghani yang saat ini berada di Uni Emirates Arab juga mengungkapkan alasannya meninggalkan Afghanistan, yakni menghindari pembunuhan oleh Taliban.

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini

Berita Terbaru

Resmi Jadi Kader NasDem, Sutrisna Wibawa bakal Bersaing Ketat dengan Bupati Gunungkidul

Mata Indonesia, Yogyakarta - Mantan Rektor Universitas Negeri Yogyakarta (UNY), Sutrisna Wibawa, telah resmi bergabung sebagai kader Partai Nasional Demokrat (NasDem). Hal ini jelas memperkuat dinamika politik Pemilihan Kepala Daerah (Pilkada) Gunungkidul 2024.
- Advertisement -

Baca berita yang ini